Bagikan:

Singapura Nomor Tiga di Dunia untuk Urusan Bunuh Diri

Tingkat bunuh diri di Singapura pada 2013 tertinggi nomor tiga setelah Jepang dan Hong Kong. Di negara itu tingkat bunuh dirinya mencapai 9,29 persen per 100 ribu orang. Lebih rendah dari Jepang yang mencapai 24 persen per 100 ribu orang dan Hong Kong 12

INTERNASIONAL

Kamis, 31 Jul 2014 14:31 WIB

Author

Garnis Geani

Singapura Nomor Tiga di Dunia untuk Urusan Bunuh Diri

singapura, bunuh diri

KBR - Tingkat bunuh diri di Singapura pada 2013 tertinggi nomor tiga setelah Jepang dan Hong Kong. Di negara itu tingkat bunuh dirinya mencapai 9,29 persen per 100 ribu orang. Lebih rendah dari Jepang yang mencapai 24 persen per 100 ribu orang dan Hong Kong 12 persen per 100 ribu orang. 


Tingkat bunuh diri di Singapura tahun lalu mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Jika pada 2012, terdapat 467 kasus bunuh diri, pada 2013 berkurang menjadi 422. Hal tersebut masih menimbulkan kekhawatiran terhadap orangtua. Rata-rata yang bunuh diri adalah orang di bawah usia 30 tahun.


LSM The Samaritans of Singapore (SOS) berusaha keras mencegah bunuh diri dengan memberikan dukungan emosional melalui bimbingan konseling pribadi dan telepon hotline 24 jam.


“Bunuh diri adalah sesuatu yang tragis. Pemuda yang bunuh diri adalah yang mengalami kesulitan dalam hidup dan kurang ada komunikasi dengan keluarganya,” kata seorang anggota SOS.


Direktur Eksekutif SOS, Christine Wong mengatakan, bunuh diri juga bisa karena terputusnya hubungan mereka dengan keluarga. Komunikasi dengan keluarga dengan tidak tatap muka juga dianggap sebagai hal yang membuat orang muda kesulitan dalam hidup dan memilih bunuh diri.


Singapura adalah negara dengan 90% rumah tangga yang memiliki akses internet dan penetrasi telepon selular 154%. “Itu yang membuat tidak ada komunikasi yang baik antara anak dan orangtua,” kata Christine. (therealsingapore).


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending