Lumba-lumba dinilai telah dieksploitasi. Pekan lalu, hewan yang dijuluki sahabat manusia itu diangkut dari Jakarta ke Bali dengan menggunakan pesawat. Mamalia ini dipakai di sebuah pertunjukan sirkus keliling yang digelar di Kuta. Cara-cara tadi dianggap oleh pecinta lumba-lumba, Chistopher Bollemeyer atau Choki tidak benar. Menurutnya, lumba-lumba itu hanya ditaruh dalam box besi tanpa diberi air.
"Kemaren di Bali, terus dimasukin dalam box doang. Miris lah, marah terus campur perasaannya. Cumen pake box kayu ada foam dan dikasih vaselin. Dikasih vaselin dengan anggapan tuh ikan bisa hidup selama enam jam. Itu kan mamalia bukan ikan."ujar Christopher.
Pengakuan dari nelayan pencari lumba-lumbayang menolak disebut namanya, hewan ini memang bisa bertahan hidup di luar air selama satu hari.
Dan lumba-lumba itu bisa bertahan hidup selain dari laut 1X24 jam dia masih bertahan hidup. Di atas kapal. Dua hari dia sudah mati. Masalahnya kadang kami dari nelayan, jam segini yah 12. kadang nyampe jam dua belas malam tu pagi masih hidup. Cumen kan lemes"kata dia.
Namun dia mengaku, tidak tahu kalau lumba-lumba yang selama ini ia cari, banyak dipakai untuk atraksi sirkus. Dia sering diminta oleh sebuah perusahaan untuk mencari lumba-lumba.
Kelompok pegiat hak hewan Jakarta Animal Aid Network, Pramudya menilai eksploitasi lumba-lumba untuk sebuah atraksi sirkus ini sangat kejam. Dia mendesak pemerintah untuk melarang atraksi ini karena mengancam nyawa lumba-lumba. Menurutnya, banyak negara lain sudah memberlakukan larangan ini. Lumba-lumba termasuk hewan yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia, seperti diatur dalam UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati.
Kalau dari JAAN menanggapinya bahwa yang namanya traveling show itu kejam, sirkus kejam. Karena mereka proses transportasinya, stress proses pindah dari kolam satu ke kolam baru dengan kadang tidak sama dengan jumlah klorin yang tidak sama. Ini menjadi konsen dari JAAN."ungkapnya.
Selain ke pemerintah, JAAN menyurati seluruh perusahaan ritel seperti Lottmart,Hero, Giant dan the Botol Sosro, Carrefour untuk menyelamatkan lumba-lumba. Perusahan-perusahaan ini sering mensponsori sirkus lumba-lumba keliling, termasuk menyediakan tempat.
Namun hanya Carrefour yang sudah tidak lagi menyewakan tempatnya untuk atraksi ini. Manager Pengembangan PT Carrefour Indonesia Joko Arif mengatakan ini dilakukannya sebagai bentuk dukungan untuk melesatarikan lumba-lumba.
"Carefour itu memang memiliki komitmen untuk ikut serta melindungi lumba-lumbaspecies memang terancam yah. Dalam hal ini kita memutuskan bahwa carefour tidak lagi mengizinkan wilayah parkir yang independen yang dimiliki carefour yang tidak berada di mall untuk di sewakan kepada sirkus lumba-lumba.\"jelas Arif.
Sementara ketika dihubungi KBR68H, Kementerian Kehutanan menolak berkomentar terkait dengan atraksi sirkus menggunakan lumba-lumba. Alasannya Kementerian Kehutanan belum memilliki data yang jelas.