Bagikan:

Ramadan Jemaat Ahmadiyah Bekasi di Tengah Ancaman

Pemerintah Kota Bekasi pada April 2013 silam telah menyegel Masjid Al Misbah. Langkah tersebut menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tahun 2008 yang melarang aktivitas Ahmdiyah.

SAGA

Rabu, 31 Jul 2013 12:11 WIB

Author

Nur Azizah

Ramadan Jemaat Ahmadiyah Bekasi di Tengah Ancaman

Ahmadiyah, Bekasi, Masjid Almisbah, Ramadan, Toleransi

KBR68H - Segelintir penganut Ahmadiyah di Bekasi, Jawa Barat tetap beribadah di bulan suci Ramadan.Meski  Masjid Al Misbah tempat mereka biasa beribadah disegel pemerintah setempat, tak surutkan semangat jemaat menghadap-Nya. Seperti umat Muslim pada umumnya, mereka bersama-sama berbuka puasa dan melaksanakan sholat tarawih berjamah di masjid. Bedanya aktivitas ibadah yang mereka laksanakan dibayang-bayangi ancaman dari pihak yang tak suka.  KBR68H datang ke Masjid Al Misbah dan berbuka puasa bersama jemaat Ahmadiyah.  

“Suka ini ngajak buka bersama, suka ngundang. (KBR68H: Ibu pernah ikut?) Pernah dulu. Pernah diundang juga. Kita kan belum tahu soal gitu, belum rame rame gitu, kan. (Kalau seandainya sekarang diundang lagi?) Takut. Ntar takut ada kenapa kenapa. Kan, dulunya ada rame rame gitu, jadi takut. (Takutnya kalau ketangkep?) Iya, namanya udah dilarang gitu, kan, kita takut juga lah was was,” jelas Hartinah.

“Bagi sembako trus bagi apa aja, asal anu ngasih asal nganu ngasih. Tapi sekarang enggak tahu kayaknya dah, orang namanya udah enggak kelihatan. (Kalau misalkan mereka bagi bagi sembako lagi, ibu mau menerima?) tapi kalau di sini Bapak enggak mau. (kenapa katanya, bu?) enggak tahu dah. (Kalau ibu?) Kalau saya nurut aja apa namanya dikasih mau aja. Iya, terima aja gitu. Ama siapa aja, asal makan dah gitu,” terang Nikmah. 

Hartinah  dan Nikmah keduanya  warga Jatibening, Pondok Gede, Bekasi yang tinggal di sekitar masjid Al Misbah milik Jemaat Ahmadiyah. Pasca pemerintah pusat keluarkan aturan larangan terhadap Ahmadiyah, keduanya mulai membatasi pergaulan dengan para penganut Ahmadiyah di sana.

Pemerintah Kota Bekasi pada  April 2013 silam telah  menyegel Masjid Al Misbah. Langkah tersebut menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri  tahun 2008 yang melarang aktivitas Ahmdiyah. Larangan  diperkuat dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat dan Peraturan Wali Kota Bekasi. 

Salah satu penganut Ahmadiyah, Mubarakah Nusrad atau yang akrab disapa Vera merasakan perubahan lingkungan sekitar terhadap keluarganya.  “Yang pasti apa. Karena keyakinan aja kok begini sampai begini. Tetangga apa lagi, tadinya baik ke saya, setelah rumah tahu diseng begini, kan rada acuh, beda lah. Tetangga di sini, orang orang di sini. Ya enggak kayak dulu, sebelum diseng, sebelum ada plang segel, sebelum ada plang pemberhentian itu,” akunya.

Seng dan segel yang disebut istri mubaligh Ahmadiyah setempat ini merujuk kepada Masjid Al Misbah yang ditutupi seng dan papan segel oleh pemkot setempat. Rumah Vera kebetulan berada di sisi kanan masjid.Suara azan yang terdengar hanya menggema di ruangan masjid Al Misbah. Masjid ini terletak di ujung sebuah gang  Jalan Terusan Pangrango, Jatibening Baru, Bekasi.

Di pintu masuk gang, nampak dipasang papan larangan kegiatan Ahmadiyah.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending