Bagikan:

Gowes Perdamaian Pengungsi Syiah Sampang

Mereka berharap pengungsi Syiah dapat pulang ke Sampang saat bulan Ramadhan setelah sebelumnya diusir dari kampung halamannya oleh kelompok anti Syiah.

SAGA

Rabu, 10 Jul 2013 12:23 WIB

Author

Dimas Rizki

Gowes Perdamaian Pengungsi Syiah Sampang

Pengungsi, Syiah, Sampang, Toleransi, SBY

KBR68H - Sudah  lebih dari satu bulan perwakilan pengungsi Syiah asal Sampang, Madura berada di Jakarta. Dengan bersepeda mereka datang ke ibukota. Mendesak Presiden SBY memperhatikan nasib korban konflik beragama tersebut. Mereka ingin merayakan Ramadhan  dengan damai di kampung halaman. KBR68H mengikuti para pencari keadilan itu ke Istana Negara dan DPR.

Puluhan orang  penganut Islam Syiah menggelar aksi unjuk rasa  di depan Istana Negara. Mereka menuntut agar pemerintah memulangkan pengungsi Syiah ke kampung halamannya di Sampang, Madura, Jawa Timur. 

Mereka  berharap pengungsi Syiah dapat pulang ke Sampang saat bulan Ramadhan  setelah sebelumnya diusir dari kampung halamannya oleh kelompok anti Syiah. Pemerintah daerah sejak bulan lalu telah memindahkan pengungsi Syiah dari lokasi pengungsian di Sampang  ke Sidoarjo. 

Konflik yang dialami penganut Syiah dengan kelompok Islam Sunni di Sampang bermula dari hubungan keluarga antara pimpinan  Syiah setempat  Tajul Muluk dengan saudaranya yang menganut Sunni  Rois Al Hukama.  Pada Agustus 2012, perkampungan pengikut aliran Islam Syiah di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluran, Kecamatan Karangpenang diserang kelompok bersenjata dan menyebabkan satu orang tewas, serta enam orang lainnya luka-luka.

Sebanyak 47 unit rumah termasuk madrasah dan mushalla penganut aliran Islam Syiah dibakar. Penyerangan yang terjadi pada Agustus 2012 itu merupakan kali kedua. Sebelumnya pada Desember 2011, pengikut Tajul Muluk ini juga pernah diserang, dan sekitar 300 kepala keluarga terpaksa mengungsi.

Unjuk rasa damai perwakilan pengungsi Syiah  ini diawali dengan aksi bersepeda dari Surabaya ke Jakarta. Ada 10 orang yang terbagi dalam 5 sepeda melakukan perjalanan dari  1 Juni hingga 16 Juni 2013 silam.

Pendamping warga Syiah, Muhammad Chotib mengatakan, aksi gowes sepeda tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tak kunjung menemui mereka. Apalagi, surat permohonan warga Syiah yang dikirimkan ke SBY malah dilimpahkan ke Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, juga Kementerian Agama.

“Kita menyampaikan rasa kecewa sebenarnya. Karena tanggal 1 juni mereka berangkat, tanggal 16 sampai Jakarta, 19 mereka kirim surat ke SBY. Tanggal 20 malah mereka direlokasi ke Sidoarjo. Malah dilimpahkan,” ujar Muhammad Chotib di sela-sela aksi depan Istana Presiden, Jakarta.

Mereka berniat menemui Presiden SBY untuk menyampaikan pesan warga Syiah lainnya yang terusir dari kampung halamannya, Desa Nangkernang.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending