Bagikan:

Hasyim menegaskan akan menyelidiki penggunaan anggaran dari Pemprov DKI kepada pengelola Ragunan. Saban tahunnya dana sekitar Rp 40 miliar yang digelontorkan

SAGA

Rabu, 24 Jul 2013 19:29 WIB

Kebon Binatang Ragunan, Hasyim Djojohadikusumo, JAAN, Wahyudi Bambang, satwa

Audit Ragunan

Dia ditugaskan untuk ikut menyelidiki atau mengaudit keuangan dan pengelolaan kebon binatang tersebut. Wagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama."(KBR68H: Untuk anggarannya sendiri itu ada kesalahan dari pihak Ragunan kan pemprov sudah menggelontorkan dana hingga 40 milyar?), ya makanya itu kita harus taruh pengusaha yang punya hati terhadap hewan-hewan.”

Hasyim yang juga adik dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan pemilihan dirinya bukan karena alasan politik. Dia menjamin tak ada kepentingan  politik. "Dan karena saya pecinta binatang saya juga seorang businessman yang sudah berpuluh tahun memimpin organisasi, memimpin orang. Saya sudah biasa merancang sudah, saya biasa pantau, saya biasa mengawasi organisasi yang besar, maka beliau pilih saya," terangnya.

Dia menambahkan,"Ya kita kan baru ada inventarisasi aset, saya baru dapat penjelasan dari pimpinan bahwa ketentuan itu melarang penjualan, Ragunan tidak boleh menjual hewan tapi boleh tukar, dengan misalnya kebun binatang di luar atau lembaga riset lainnya kita bisa tukar"

Hasyim menegaskan akan menyelidiki penggunaan anggaran dari Pemprov DKI kepada pengelola Ragunan. Saban tahunnya dana sekitar Rp 40 miliar yang digelontorkan.  "Itu audit ya itu kan baru sebagai gubernur, kita nanti akan audit, tapi kita sudah dengar audit dilakukan dua kali setahun oleh BPK. Nah, kita lihat aja kalau itu sudah cukup ya kita lihat atau kita bisa audit lain. Beliau sebagai gubernur baru, semua departemen semua bagian dari pemerintahan, ya DKI ini diperiksa,"imbuhnya.

Kini masyarakat menunggu hasil kerja Dewan Pengawas Kebun Binatang Ragunan yang dikomandani Hasyim Djojohadikusumo. Jika terbukti terjadi penyelewengan anggaran yang berdampak  tak sejahteranya 2 ribu satwa di sana, selayaknya sanksi tegas diberikan kepada pengelola Ragunan.

Editor: Taufik Wijaya

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending