KBR68H - Kekuatan seni dan sastra turut andil menumbangkan kekuasaan Orde Baru pada Mei 1998. Saat itu sejumlah seniman bergandengan tangan dengan para aktivis. Lewat syair yang didendangkan dan larik puisi yang diteriakan dengan lantang, mereka melawan tirani. KBR68H menemui sejumlah seniman yang ikut menjadi aktor sejarah gerakan reformasi.
“Hanya satu kata, lawan !” Selarik puisi sarat makna itu kerap terdengar lantang saat demonstrasi mahasiswa akhir 1997 hingga 1998. Sajak perlawanan itu biasa dibacakan sebagai penyemangat demonstran melawan tirani penguasa.
Pusi itu milik Wiji Thukul seniman asal Solo, Jawa Tengah yang dihilangkan paksa karena dianggap melawan penguasa Orde Baru. Pria bernama asli Wiji Widodo ini hilang. Banyak yang menduga dia menjadi korban penculikan dan pembunuhan menjelang Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat 1998.
Adik Thukul, Wahyu Susilo yang juga aktivis dan peneliti buruh migran menuturkan medium yang dipakai kakaknya untuk menyampaikan kritik. “Salah satu hal yang penting adalah penggunaaan media-media kesenian, di dalam pergerakan perlawanan pada tahun 90-an, dan pertengahan dekade 90an dia membuat jaringan kerja kebudayaan rakyat (Jaker), saya kira karya-karyanya sangat menggugah itu.”
Menurut Wahyu perlawanan Wiji Thukul melalui kesenian sudah dilakukan sejak era 80 an. Dia mengawali pergerakan di tanah kelahirannya Solo. “Pada saat itu di mana rezim Orde Baru masih sangat kuat, apalagi di Solo ada trauma gerakan antiCina pada tahun 1982 yang kemudian menjadi aktifitas gerakan di Solo, lebih pasif, dibanding dengan kota-kota yang lain tapi, yang berkembang adalah kesenian, saya kira di situ artikulasi sosial bisa diungkapkan karena harus diakui Tukul merupakan motor pergerakan lahirnya gerakan protes di Solo, “
Puisi Wiji yang sarat kritik membuat penguasa gerah.
Melawan Tirani dengan Seni
Pusi itu milik Wiji Thukul seniman asal Solo, Jawa Tengah yang dihilangkan paksa karena dianggap melawan penguasa Orde Baru.

SAGA
Selasa, 21 Mei 2013 15:18 WIB


Wiji Thukul, Jakarta, Reformasi, Seni, Marjinal
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai