Bagikan:

Kami Gemuk, Kami Melawan

Hingga akhirnya Tharie depresi bahkan nekat mengakhiri hidupnya

SAGA

Rabu, 08 Mei 2013 19:12 WIB

Kami Gemuk, Kami Melawan

Bandung, Komunitas Extra Large, Perempuan, Gemuk, Fransiska

Depresi sampai Bunuh Diri

Cerita lain disampaikan Fransiska. Seperti Tias, orang tuanya juga kerap mencak-mencak jika perempuan dengan berat badan 136 kilogram itu salah memilih pakaian.  “Ibu saya mungkin tergolong agak ekstrem. Dia tuh masih belum bisa terima bahwa anaknya memang besar. Jadi kadang-kadang kalau saya pakai baju apa, dia yang bisa marah dan malah bisa sampe teriak kamu jangan pakai baju itu! Kamu bisa bikin ibu malu! Saya pikir, saya tidak melakukan apapun kenapa dia bisa sampai berkata seperti itu. Tapi ya, sudahlah semua orang kan berbeda-beda,”

Akibatnya  dia  menjadi rendah diri dan cenderung pendiam. Perlakuan di-‘bully’  karena bertubuh subur juga dialami Tharie Lily. “Aku ini sekolah cuma sampai kelas satu SMA , karena keburu nikah. Jadi, aku nikah ini umur 17 tahun. Aku nikah itu sudah gemuk, sudah punya anak lebih gemuk lagi. Terus permasalahannya itu di suami aku.  Kalau dulu pergi ke supermarket, karena belum ada handphone kita selalu janjian dua jam lagi ketemu di titik ini ya. Jadi, aku tuh enggak pernah bareng-bareng sama dia jalan. Pergi juga selalu aku pegang tangannya, tapi dia selalu bilang malu ih udah kawin pegang-pegangan tangan, udah kayak anak muda pacaran aja. Jadi, aku mikir kenapa ya kayak begitu. Terus kata-kata keluar ngatain aku tuh kayak stum (mobil besar), kayak bus lah, terus bilang ke aku coba ada yang mau sama lu, gue tuker tambah deh,” katanya dengan nada sinis.

Ia merasa menjadi pusat perhatian orang karena tubuh gemuknya.  “Kalau lagi jalan neh ya sama teman, aku selalu jalan di belakang dia. Dulu tuh aku kalau liat kerumunan orang , missal ke restoran bisa keringet dingin. Tau gak sih sampai basah. Terus aku selalu mikir gimana cara ngelewatin orang-orang itu. Dulu aku selalu mikir gini, aduh semua orang ngeliatin, haduuh aku jadi pusat tontonan. Dulu juga aku itu galak banget, kalau ada yang ngeliatin langsung aku samperin terus bilang, kenapa kamu liatin saya! Saya tuh juga enggak mau punya badan kayak begini, nanti saya kutuk biar kamu punya keturunan kayak saya,” tegasnya.

Hingga akhirnya Tharie depresi bahkan nekat  mengakhiri hidupnya.“Aku pernah pengen bunuh diri ya berkali-kali, karena aku berpikir hidup ini enggak adil. Jadi aku terus berlari ke belakang. Ya jadi ingin bunuh dirinya tuh jadi gemes, kenapa sih, kan gue enggak pernah mau kayak gini. Diet pernah tahun 96-an dari 148 kilogram sampai 98 kilogram dalam waktu berapa bulan. Aku minum obat yang luar biasa bahayanya. Obatnya murah banget, itu obat untuk kencing manis dan jantung. Itu sangking pengen kurusnya, tapi Puji Tuhan masih bisa hidup,” ucapnya.

Kisah yang dituturkan Tharie, Fransiska sampai Tias tadi adalah segelintir cerita pahit yang dialami orang bertubuh subur.

Di tengah kondisi itu, sebuah komunitas dan media khusus orang bertubuh tambun hadir. Mencoba membangun rasa percaya diri para pemilik bertubuh gemuk.  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending