KBR68H - Orang bertubuh gemuk sering jadi pusat perhatian. Tak jarang mereka sering di-bully lingkungan sekitarnya. Akibatnya ada yang depresi sampai ingin bunuh diri. Komunitas Extra Large bersama Majalah Balga hadir di tengah lingkungan sosial yang belum ‘ramah’ terhadap orang bertubuh tambun. KBR68H bertemu dengan anggota dan pegiat dua organisasi tersebut. Mendengar kisah sampai perjuangan mereka membangun rasa percaya diri.
Tias kembali teringat masa lalunya, tatkala sang bunda menolak tubuh tambunnya. “Saya dulu sering bertengkar sama mama. Makannya jangan banyak-banyak, ibaratnya makanannya jangan dihabisin. Kalau misalnya beli baju ke tempat cewek, mama selalu bilang begini, aah.. enggak ada neh baju ukuran kamu, udah deh kita ke tempat cowok aja. Kalau akhirnya, saya tahu badan saya segemuk ini, saya enggak akan mau disuntik dan minum obat,”
Menurut perempuan 25 tahun tersebut, berat tubuhnya yang mencapai 110 kilogram akibat saat kecil dicekoki orang tuanya dengan berbagai vitamin penambah nafsu makan dan susu. Kini orang tuanya mulai menerima kondisi fisik Tias apa adanya. Tak hanya keluarga, teman-teman di sekolah pun kerap mem-‘buly’ atau mengolok-olok tubuh gemuknya.
“Tekanan waktu saya SMA, mungkin kalau waktu TK, SD, SMP saya masih di zona nyaman. Kalau lagi jalan gitu,woii tiba-tiba gajah jalan, bedug mesjid! apalah segala macam dikatain, pasti saya nangis, terus saya pulang. Pokoknya kalau pulang sekolah itu saya selalu nangis. Tapi bapak saya bilang, udah ngapain kamu nangis, kamu tahu enggak kalau temen-temen kamu ngatain kamu sebenernya mereka itu mau temenan sama kamu, cuma mereka enggak tahu caranya gimana,” katanya menirukan nasihat sang ayah.
Tak terima ejekan rekannya. Kesabaran Tias habis. “Waktu itu kejadiannya pas saya pulang sekolah. Pernah temen saya cowok ngatain saya, lalu saya tonjok. Saya kesel dia ngatain saya kingkong kingkong dan segala macamlah. Akhirnya saya balik badan tonjok dia, itu bibirnya sobek pelipis matanya juga sobek,” katanya geram.
Tias sadar jika tubuhnya berbeda. Krisis percaya diri pun menghinggapinya. “Remaja seumuran saya dulu itu badannya langsing, sedangkan saya berbeda sendiri. Apalagi di keluarga saya. Di lingkungan sepupu saya karena kebetulan saya anak satu-satunya, yang badannya besar itu cuma saya saja.”
Karena tertekan, ia pernah bertindak ekstrem untuk menguruskan badan.“Saya dulu pernah mencoba untuk mengeluarkan makan, segala macam saya keluarin dan saya coba. Dan itu sampai saya keluarin dan merasa bersalah banget. Pernah kepergok papa saya. Ayah saya ngomelin; ngapain kamu muntah-muntah, dia bilang gitu. Emang kalau kamu muntah kamu bakal kurus. Kamu mau muntah seberapa kali pun enggak akan kurus. Sampai saya lihat kamu ngeluarin makanan saya enggak akan kasih kamu makanan. Terus yang dari situ kan saya takut dan akhirnya saya stop,” katanya.
Tak hanya dicibir, dampak akibat tubuhnya yang gemuk merembet ke pekerjaan yang dilamar. “Saya sempat mencari pekerjaan. Waktu itu melamar di studio foto, waktu itu lagi mencari make-up artis. Saya sudah tes make-up, waktu itu ada empat orang dan yang badannya besar saya doank, sedangkan tiga orang lain badannya langsing. Terus yang punya studio foto bilang kamu itu sebenarnya make-up nya bagus, tapi kita itu kalau make-up dilantai tiga lho, apa kamu enggak kecapean? Terus saya bilang kenapa harus kecapean bu kan saya jalannya pelan-pelan enggak lari. Tapi kalau ditempat ini pakaiannya harus berbentuk. Akhirnya saya bilang, ooh ibu bermasalah sama berat badan saya. Enggak apa-apa kok bu enggak diterima,” kata Tias.
Salah satu perempuan bertubuh gemuk sampai depresi, bahkan ingin bunuh diri akibat bullying.
Kami Gemuk, Kami Melawan
Tak hanya dicibir, dampak akibat tubuhnya yang gemuk merembet ke pekerjaan yang dilamar

SAGA
Rabu, 08 Mei 2013 19:20 WIB

Bandung, Komunitas Extra Large, Perempuan, Gemuk, Fransiska
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai