Bagikan:

Jalur Suap Pintu TKI

Jelang akhir tahun lalu Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengeluarkan aturan baru tentang kepulangan TKI. Beleid itu membebaskan para buruh migran memilih jalur atau pintu kepulangan ke daerah asal.

SAGA

Kamis, 04 Apr 2013 18:44 WIB

Jalur Suap Pintu TKI

TKI, BNP2TKI

KBR68H - Jelang akhir tahun lalu Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengeluarkan aturan baru  tentang kepulangan TKI. Beleid itu  membebaskan para buruh migran  memilih  jalur  atau pintu kepulangan  ke daerah asal. Artinya TKI  tidak perlu lagi pulang  melalui jalur khusus yang rentan dengan suap sampai pemerasan.Setelah aturan baru diterapkan hampir setengah tahun, apakah TKI  bisa melenggang pulang dengan nyaman ?

Siang  di Terminal IV  Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Selapanjang, Bandara Soekarno-Hatta, Banten . Ini adalah terminal yang biasa dipakai untuk menampung buruh migran  yang baru tiba di tanah air.TKI yang baru tiba di terminal kedatangan dalam negeri kemudian diangkut oleh bus menuju terminal penampungan. Aturannya, TKI yang baru turun pesawat lang¬¬¬sung digiring ke tempat pen-dataan.

Puluhan TKI terlihat tengah  berkumpul di ruang tunggu. Mereka menunggu giliran  untuk diantar  pulang dengan mobil sewaan  ke daerah  masing-masing.  Jika dilihat sepintas tidak ada yang aneh dalam pen¬dataan TKI yang dilakukan  petugas dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, BNP2TKI. Tujuannya untuk me¬ngatur TKI agar  tertib saat dipulangkan.

Tepat pukul 14.00 WIB, terlihat satu bus besar dengan kapasitas 32 penumpang  memasuki halaman depan tTerminal IV Selapajang. Bis berhenti tepat di depan pintu masuk Balai Pelayanan Kepulangan TKI. Puluhan TKI  keluar dari dalam bus. Mereka langsung menunggu barang bawaan yang dibawakan petugas BNP2TKI .  Selanjutnya para TKI ini diarahkan menuju tempat pendataan khusus.

Tiba-tiba terdengar suara orang berteriak. 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending