KBR, Jakarta - Situs layanan manajemen konten Hootsuite (We are Social) mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dimana 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Ini dapat dikatakan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 61,8% dari total populasi Indonesia.
Menurut survei literasi digital di Indonesia pada tahun 2021, indeks atau skor literasi digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Sebagai respon dari perkembangan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan Program Indonesia Makin Cakap Digital.
Hal itu didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital dan Keamanan Digital. Melalui program ini 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Program Indonesia Makin Cakap Digital sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital.
Pada Kamis, 8 Desember 2022 Kementerian Kominfo RI bersama dengan Siber Kreasi menyelenggarakan dialog publik dalam program Makin Cakap Digital 2022. Program ini merupakan program literasi digital untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Rangkauian acara ini terbagi menjadi empat sesi. Sesi ketiga digelar di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat yang dilakukan secara daring dengan mengangkat tema Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital.
Pada dialog publik sesi ketiga menghadirkan tiga orang narasumber yaitu Suraiya Kamaruzzaman, S.T, L.L.M, M.T selaku Dosen Universitas Sylah Kuala dengan materi terkait Keamanan Digital, Pati Perkasa S.Ikom selaku CEO INSTEREO dengan materi terkait Etika Digital, Kiky Wulandari selaku Public Speaker & Akademisi dengan materi terkait Kecakapan Digital.

Suraiya Kamaruzzaman, memaparkan tentang Bijak Berinteraksi di Media Sosial. Dalam paparannya Ia menyebutkan tips bijak di media sosial “Hindari curhat pribadi di medsos, lalu pastikan setiap hal yg diunggah tidak membuat orang lain merasa tidak nyaman, baik secara fisik maupun emosional, Kemudian jangan berselisih dengan orang lain di media sosial. Jika terjadi perdebatan, diskusikanlah gagasannya bukan menyerang orangnya, lalu pilih kata yg baik & tepat saat berkomentar atau membuat unggahan di media sosial. Pastikan tidak menyinggung orang lain, dan bijaklah berbagi status mengenai apa yang sedang kamu lakukan dan rasakan di platform media sosial”.
Pati Perkasa, memaparkan tentang Terhindari Pelanggan hak cipta dan kondisi UMKM. Ia mengungkapkan bahwa Banyak pengguna sosial media di Indonesia masih memliki pengetahuan tentang hak cipta kerja di media sosial”.
Kiky Wulandari, memaparkan tentang hati - hati rekam jejak minggiran. Ia mengatakan “Jejak digital ini yang membentuk dan mengabadikan gambaran tentang siapa kita di dunia digital, yang bisa jadi lebihdetail dari yang kita bayangkan. Apapun yang kita lakukan saat melakukan aktivitas daring, penting bagi kita untuk mengetahui jenis jejak yang kita tinggalkan, dan apa efeknya bagi kita di kemudian hari.”
Acara ini diikuti secara gratis oleh berbagai lapisan masyarakat dan komunitas. Setiap peserta yang hadir pada acara ini diberikan E-Sertifikat dan bagi peserta yang beruntung mendapatkan beberapa hadiah yang telah disiapkan oleh panitia.