JAKARTA - Pemerintah terus mengikuti perkembangan adanya varian baru dari virus Covid-19. Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyikapi temuan varian baru virus korona di Inggris. Varian baru yang diberi nama VUI-202012/01 itu membuat puluhan negara menutup pintu masuk kedatangan dari Inggris.
WHO menyarankan agar pemerintah Indonesia mengantisipasi masuknya varian baru ini ke Tanah Air. Antisipasi harus diterapkan dengan protokol kesehatan yang ketat, serta meningkatkan kapasitas tes secara merata.
"Langkah surveilans akan terus diperkuat oleh pemerintah dengan terus memonitor perkembangan virus yang sangat dinamis ini," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Wiku meminta menyarankan pemerintah daerah untuk lebih memasifkan 3T, sehingga deteksi dini dapat dilakukan kepada masyarakat dan kontak eratnya yang positif Covid-19. Di samping itu, selama masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, Satgas Penanganan Covid-19 memperketat mobilitas pelaku perjalanan. Pengawasan persyaratan perjalanan akan dilakukan di masing-masing daerah termasuk bagi yang menggunakan transportasi darat. Satgas Covid-19 akan membentuk pos pengamanan terpadu seperti terminal atau rest area.
"Satgas daerah akan melakukan sidak (inspeksi mendadak) di titik-titik tertentu, pemerintah tetap menganjurkan masyarakat melakukan tes sebagai bentuk tanggung jawab pelaku perjalanan," jelas Wiku. Untuk pengawasan tersebut, satgas daerah diminta melakukan pengawasan di wilayah perbatasan. Sebagai upaya screening para pelaku perjalanan.
(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun).