KBR, Jakarta- Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta pemerintah untuk mengkaji kembali wacana pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan pada tahun 2021. Menurut Azis, meningkatnya kasus Covid-19 yang terjadi di berbagai daerah harus menjadi bahan pertimbangan untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka.
"Meningkatnya Covid-19 ini harus menjadi perhatian bagi kita semua tidak terkecuali di dunia pendidikan. Harus dipikirkan dengan matang dampak yang akan terjadi jika pembelajaran tatap muka tetap diberlakukan, terlebih banyak orang tua murid yang merasa keberatan dan menolak wacana tersebut." Kata Azis Syamsuddin kepada wartawan, Rabu (23/12/2020).
Sebelumnya akibat naiknya kasus covid-19, sejumlah daerah menghentikan uji coba sekolah tatap muka. Banyuwangi, Jawa Timur misalnya, menghentikan uji coba sekolah tatap muka untuk 50 sekolah tingkat SMA dan SMK.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wilayah Banyuwangi, Istu Handono mengatakan, penghentian uji coba sekolah tatap muka itu, karena Kabupaten ujung Timur Pulau Jawa ini kembali masuk zona merah penyebaran virus corona atau covid-19. Menurut Istu, Penghentian pelaksanaan tatap muka di sekolah tidak hanya diberlakukan untuk kegiatan belajar mengajar saja, akan tetapi kegiatan lainnya, seperti seluruh kegiatan ekstara kulikuler dan kegiatan lainya yang mengundang kerumunan juga harus dihentikan.
Editor: Rony Sitanggang
(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)
(Redaksi juga melakukan perubahan salah tulis pada judul, yang semula tertulis Kasus Covid-10 Naik, DPR Minta Pemerintah Kaji Sekolah Tatap Muka)