KBR, Jakarta- Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meminta masyarakat Indonesia untuk membatasi aktivitas saat libur akhir tahun nanti. Alasannya, pandemi Covid-19 di Indonesia belum terkendali.
Menurut Dicky, pergerakan orang seperti liburan atau bepergian ke luar daerah, berpotensi meningkatkan penularan Covid-19 di masyarakat. Apalagi Indonesia baru saja menggelar pilkada yang menurutnya akan menciptakan lonjakan kasus atau klaster Covid-19.
"Sehingga jangan itu diperburuk dengan ditambah lagi adanya aktivitas-aktivitas, keramaian-keramaian, apapun itu. Kemudian juga termasuk masa libur panjang ini," kata Dicky melalui keterangannya, Senin (21/12/2020).
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan pemerintah untuk konsisten memberi pemahaman kepada masyarakat, agar menahan mobilitas selama libur akhir tahun nanti. Memperbolehkan masyarakat bepergian dengan mengantongi hasil negatif antigen, disebutnya hanya sebagai bentuk toleransi.
Kata dia, seharusnya pesannya jelas yakni membatasi pergerakan dan interaksi.
"Jadi kalau masih ada toleransi-toleransi, ya virus ini tidak punya toleransi. Itu kelemahan kita selama ini. Toleransi keramaian, toleransi 'oke daerah nggak melakukan testing yang memadai', sehingga akibatnya situasi pandemi kita semakin buruk," tambahnya.
Dicky mendesak pemerintah untuk meningkatkan tes dan pelacakan guna mendeteksi sebaran kasus positif selama libur akhir tahun. Jika itu diabaikan, ia khawatir akan banyak kasus positif yang tidak terdeteksi.
Editor: Rony Sitanggang
(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)