KBR, Jakarta - KBR Media memberikan apresiasi bagi individu, kelompok atau lembaga yang dengan segala upaya dan jerih payahnya melakukan kerja nyata untuk merawat Indonesia. Acara dilangsungkan Jumat (29/11/2024) di Ganara Art Center, FX Sudirman, Jakarta sebagai bagian dari peringatan ulang tahun ke-25.
Indonesia Baik adalah kampanye yang sudah dilakukan KBR Media sejak 2021 untuk menyuarakan dan mengamplifikasi keberagaman, juga kerja-kerja nyata lainnya yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih aman, nyaman dan inklusif bagi semua. “Kita tahu Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Karenanya kita perlu mendorong supaya Indonesia menjadi rumah yang baik untuk semua. Kita perlu mencari lebih banyak lagi orang-orang yang baik untuk berjalan bersama merawat Indonesia,” kata Pemimpin Redaksi KBR Media, Citra Dyah Prastuti dalam sambutannya.
Sementara itu pendiri KBR, Tosca Santoso menyebut Indonesia Baik Awards 2024 sebagai sebuah harapan. “Walaupun penghargaannya Indonesia Baik, kita perlu mengingat saat ini keadaan tidak sedang baik-baik saja. Saya perlu mengingatkan bahwa kondisi sedang tidak baik tapi kita punya harapan."
Tosca Santoso mengurai hal-hal yang membuat situasi Indonesia saat ini tidak baik-baik saja. “Pemilu sekarang adalah Pemilu paling brutal dalam pelanggaran penyalahgunaan kekuasaan untuk memengaruhi hasil Pemilu. Kita punya Presiden yang dipilih oleh 58% penduduk, memilih seseorang yang dipecat karena kasus penculikan. Mungkin suatu tanda bahwa bangsa kita mudah lupa. Ini perlu terus diingatkan,’ tuturnya.
Lima penerima penghargaan
Proses Indonesia Baik Awards 2024 dimulai dengan menjaring aspirasi publik tentang nama-nama yang patut masuk dalam penilaian juri. Sejumlah juri internal lantas melakukan riset lebih jauh terhadap 100 lebih nama-nama yang masuk, lantas menyerahkan kandidat penerima penghargaan kepada panel juri utama, yaitu aktivis HAM Asfinawati, pendiri KBR Tosca Santoso serta jurnalis senior KBR Ary Rony Sitanggang.
Lima kategori yang ada di Indonesia Baik Awards diambil dari kelima sila Pancasila, yaitu kategori Interfaith, Humanity, Unity, Democracy dan Social Justice.
Kelima penerima penghargaan Indonesia Baik Awards 2024 adalah:
- Penerima penghargaaan kategori INTERFAITH, untuk inisiatif dengan kegiatan lintas iman dan keyakinan, membawa dampak pada toleransi beragama dan berkeyakinan, yaitu Rio Pratama, seorang guru sejarah sekaligus pegiat keberagaman dan toleransi di Pontianak, Kalimantan Barat.
- Penerima penghargaan kategori HUMANITY, untuk inisiatif yang menghapus diskriminasi dan memperjuangkan HAM yaitu Romo Paschal, Pastor Paroki Gereja Katolik Kerahiman Ilahi di Tiban, Batam, Kepulauan Riau, yang gencar dan lantang bersuara membongkar kasus perdagangan manusia di Batam, dan Suster Laurentina atau dikenal dengan Suster Kargo karena dedikasinya dalam membantu pemulangan jenazah tenaga kerja migran dari Nusa Tenggara Timur (NTT) baik dari dalam maupun luar negeri.
- Penerima penghargaan kategori UNITY, untuk inisiatif yang merangkul kelompok terpinggirkan. demi Indonesia yang inklusif, yaitu Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) sebuah organisasi kemasyarakatan yang berfokus pada pembelaan hak asasi manusia masyarakat adat Indonesia. AMAN didirikan pada tahun 1999 dan memiliki visi mewujudkan kehidupan yang adil dan sejahtera bagi masyarakat adat.
- Penerima penghargaan kategori DEMOCRACY, untuk inisiatif yang berupaya merawat dan menjaga demokrasi dari ancaman oligarki & otoritarianisme, yaitu Maria Catarina Sumarsih, Pelopor Aksi Kamisan yang tak pernah lelah menyuarakan keadilan bagi korban pelanggaran HAM berat. Dari seberang Istana Negara, dia selalu mendedikasikan waktunya untuk terus merawat demokrasi. Menjaga ruang-ruang kebebasan berekspresi dari ancaman otoritarianisme.
- Penerima penghargaan kategori SOCIAL JUSTICE, untuk inisiatif yang mendorong terwujudnya kesejahteraan sosial yang berkeadilan yaitu Petrus Hariyanto, saat ini menjabat Sekretaris Jenderal Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI). Bersama temannya sesama penderita gagal ginjal, Tony Richard Samosir Petrus mendirikan KPCDI sejak tahun 2015. Ini adalah komunitas yang menyokong, mengedukasi, serta mengadvokasi pasien cuci darah di Jakarta hingga menyebar ke seluruh Indonesia.
“Perjuangan belum selesai”

Para penerima penghargaan Indonesia Baik Awards 2024 adalah orang-orang dengan kerja yang berdampak pada komunitasnya. Ibu Sumarsih, penerima penghargaan kategori Democracy, menjadikan anaknya, Wawan sebagai penyemangat, dalam melakoni Aksi Kamisan di depan Istana selama puluhan tahun. Wawan adalah salah satu korban Tragedi Semanggi I. “Dalam cinta ada semangat dan harapan. Karena cinta, duka cita yang kami alami bertransformasi pada cinta terhadap sesama, dengan memperjuangkan kasus pelanggaran berat HAM, agar sesuai Undang-Undang Dasar 1945 bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak-hak asasi manusia adalah di tangan negara terutama pemerintah," terang Sumarsih.
Sementara itu Eustobio Renggi yang mewakili Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), penerima penghargaan kategori Unity, menyoroti tentang undang-undang perlindungan terhadap masyarakat adat. “Banyak sekali tanah-tanah, kampung-kampung kami dirampas, yang semuanya mengatasnamakan pembangunan. Tapi problemnya adalah pembangunan di Indonesia tidak berdasarkan apa yang dibutuhkan kami di kampung-kampung.”
Perjuangan Petrus Hariyanto juga tidak kalah kuat. Bersama Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) yang sekarang sudah berubah menjadi organisasi berbentuk perkumpulan, Petrus juga ingin suaranya organisasinya mampu mempengaruhi kebijakan publik. Menurut Petrus, pasien gagal ginjal ini mempunyai harapan hidup setelah adanya BPJS. "Dulu kalau orang divonis gagal ginjal bisa dihitung berapa hari atau berapa minggu dipastikan akan meninggal karena tidak punya kemampuan untuk melakukan terapi cuci darah yang biayanya cukup mahal." Petrus dan organisasinya memberikan advokasi dan masukan-masukan ke Komisi 9 di DPR karena mereka kurang memahami apa yang dibutuhkan oleh pasien cuci darah.
Romo Paschal, peraih penghargaan kategori Humanity - bersama-sama dengan Suster Laurentina - bercerita tentang tantangan saat ini soal perdagangan manusia di Indonesia. Menurut Romo Paschal, perdagangan manusia masih marak, dengan cara dan modus yang baru. Kalau dulu menyasar kelompok ekonomi menengah bawah, sekarang ikut menyasar orang-orang dari kelompok ekonomi menengah ke atas. “Situasi ini sangat mengerikan,” kata Romo Paschal.
Indonesia Baik Award dimeriahkan penampilan Facecamp Percussion dan baca puisi oleh Frizca Zahra dari Jaringan Rakyat Miskin Kota Jakarta, penampilan khusus dari salah satu kolaborator KBR Prime, Happy Rebels, yang terdiri dari Sakdiyah Ma'ruf, Nadia Sarasati dan Efi Sri Handayani, dan Mother Bank.

Indonesia Baik Award terselenggara atas kolaborasi kami dengan NLR, BPIP, Sequis, Komnas PT dan juga Zen, Discovery Hotel, Sunpride, Yupi dan para community partner JRMK Jakarta, WeSpeakUp.org, Indorelawan, KONEKIN, Arus Pelangi, IYCTC, Gerakan Suka Baca, Career talk UI dan campus partner Institut Bisnis Nusantara, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita, Universitas Nasional, dan Universitas Bunda Mulia.