Bagikan:

Kerjasama KBR dengan SATGAS COVID-19

Transformasi Digital UMKM untuk Bertahan di Masa Pandemi

Fiki Satari, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM: "Sangat penting bagi usaha mikro agar diintervensi dengan literasi keuangan.”

RAGAM

Kamis, 12 Nov 2020 19:04 WIB

Author

Paul M Nuh

Transformasi Digital UMKM untuk Bertahan di Masa Pandemi

Fiki Satari, Stafsus Menkop UKM bersama Gabriel Frans, Co-Founder dan CEO Credibook dan Putri Tanjung, Penggagas Pahlawan Digital UMKM

Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (kemenkop UKM) membuka program Pahlawan Digital UMKM dalam rangka mendukung digitalisasi UMKM. Transformasi digital UMKM dengan melibatkan innovator muda dianggap perlu, terutama dalam masa pandemi Covid-19. Berdasarkan pengalaman dalam berbagai krisis ekonomi, terbukti UMKM memegang peran sebagai tulang punggung dan penyangga untuk menyelamatkan perekonomian di Indonesia.

“Awalnya, dalam situasi serba sulit seperti ini banyak UMKM yang mampu bertahan bahkan penjualannya meningkat karena terhubung dengan ekosistem digital. Namun baru 10-11 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Di saat yang sama saya melihat banyak sekali anak muda yang hadir dengan inovasi membantu UMKM untuk go digital”, ujar Putri Tanjung, Penggagas Pahlawan Digital UMKM.

Berdasarkan data BPS per September 2020, kondisi yang dihadapi UMKM memang cukup menantang. “Bahwa 45% pelaku UKM hanya mampu bertahan selama 3 bulan dalam kondisi ekonomi di masa pandemi seperti ini. Data survei Asian Development Bank (ADB) terkait dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia, 88% usaha mikro kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60% usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya. Oleh karena itu sangat penting bagi usaha mikro agar diintervensi dengan literasi keuangan”, ujar Fiki Satari, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM.

Strategi digitalisasi UMKM yang dikembangkan Kemenkop UMKM memiliki 4 tahapan. Pertama adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan mempersiapkan pelaku usaha UMKM agar kapasitasnya bisa meningkat. Kedua adalah mengintervensi perbaikan proses bisnisnya yang diturunkan ke dalam beberapa program. Ketiga adalah perluasan akses pasar yang salah satunya juga Kemenkop UKM bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) agar pelaku UMKM bisa menjadi vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah. Keempat adalah mengglorifikasi pahlawan lokal pelaku UMKM.

“Pahlawan lokal pelaku UMKM ini syaratnya adalah, pemantik, pemberdaya, punya brand yang kuat, dan secara keseluruhan mampu mengagregasi usaha Mikro dan Kecil untuk berlabuh ke platform digital ataupun ke pasar internasional (ekspor) nantinya”, terang Fiki Satari.

Menurut Fikri, perlu langsung terhubung dengan rantai pasok industry, yang aksesnya baru mencapai 15%. Sementara radio kewirausahaan di Indonesia juga baru mencapai 3,5%.

Salah satu inovator Pahlawan Digital UMKM adalah Credibook, layanan digital yang bergerak di bidang pencatatan keuangan. Gabriel Frans, Co-Founder dan CEO Credibook menjelaskan, layanannya merupakan pencatatan keuangan yang fokusnya pada penyelesaian masalah kasbon (hutang-piutang) yang kerap dirasakan pengusaha UMKM. Turunan produk ini bergerak ke arah pembayaran digital, terutama pada sisi pembayaran tagihan. Credibook juga bekerja sama dengan beberapa lembaga untuk membantu UMKM menambah pembiayaan modalnya.

“Kalau mau melihat contoh, wartel kini sudah digantikan ponsel, lalu surat telah berganti email. Pencatatan keuangan pasti akan tergantikan, ini hanya masalah momentum dan siapa yang mau melakukannya. Kita di Credibook, memutuskan tidak mau sekadar jadi penonton tapi berpartisipasi untuk digitalisasi UMKM”, terang Gabriel Frans.

Dari proyeksi ekonomi digital yang disusun Google dan Temasek Holding, sektor ekonomi digital Indonesia terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan potensi ekonomi hingga 2025 nanti mencapai hampir Rp2000 Triliun. Melihat potensi sebesar itu, maka pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan hendaknya bersinergi mendorong potensi ekonomi ini untuk mencapai titik optimal.

“Sebagai anak muda, kita sering mengeluh di media sosial, termasuk saya juga. Tapi cobalah berpikir lebih jauh, bahwa keluhan itu sebenarnya perlu solusi. Banyak produk dan startup justru datang dari membaca peluang dari keluhan atau masalah tersebut”, tutup Gabriel Frans.

(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun).

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending