JAKARTA – Pemerintah terus menerus menggulirkan program pemulihan ekonomi nasional yang porak poranda akibat pandemi covid-19. Melalui Kementerian Sosial pemerintah menyalurkan berbagai bantuan agar kehidupan ekonomi masyarakat tidak semakin terpuruk.
Realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kementerian Sosial terus meningkat. Dalam jumpa pers di Istana Negara (04/11), Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengumumkan bahwa telah ada 3 program bantuan sosial (bansos) yang telah tuntas.
“Tiga bansos telah 100% tersalurkan. Untuk realisasi anggaran PEN di Kementerian Sosial per 4 November 2020 mencapai Rp112 triliun atau 87,44%. Untuk sisanya ini tinggal menunggu penjadwalan realisasi saja,” kata Mensos Juliari saat menyampaikan Keterangan Pers di Istana Negara.
Tiga program yang telah selesai adalah bansos Program Keluarga Harapan (PKH), program Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/BPNT Non-PKH, dan Bansos Beras (BSB).
Bansos PKH dengan jangkuan 10 juta KPM dengan aggaran Rp36,8 triliun. Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako Non-PKH menjangkau 9 juta KPM dengan anggaran Rp4,5 triliun. Bansos Beras (BSB) dengan jangkauan 10 juta KPM dengan pagu Rp5,26 triliun, telah tersalurkan semua sebanyak 450.000 ton beras medium.
Mensos memberikan catata khusus untuk Bantuan Sosial Beras. Bantuan ini walapun realisasinya baru mencapai 62,47% atau sekitar Rp3,29 trilliun, Mensos telah menutupnya secara resmi ketika di Kendal pada 3 November 2020.
“Ini tinggal proses administrasinya saja. Karena fisiknya sudah tuntas tersalurkan sebanyak 450.000 ton beras medium dari Bulog,” katanya.
Realisasi anggaran Kemensos termasuk anggaran PEN terus berada di posisi tertinggi di antara K/L. Dalam berbagai kesempatan, Mensos Juliari menekankan kepada seluruh jajaran untuk menjaga dan meningkatkan realisasi anggaran yang sudah dicapai ini.
Anggaran PEN sebesar Rp204,95 triliun lebih dari separuhnya memang berada di Kemensos. Menjaga serapan anggaran sangat penting menurut Mensos, karena sejumlah program bentuan sosial Kemensos masuk program PEN.
“Lebih dari separuh. Jadi kalau realisasi anggaran di Kemensos tidak optimal, tentu akan sangat mengganggu program nasional PEN,” katanya.
Dengan anggaran besar, kami tetap mampu menjaga dan malah meningkatkan kinerja. Capaian ini juga terasa istimewa karena memasuki 1 tahun Juliari P. Batubara menjabat sebagai Menteri Sosial.
Sejak pendemi merebak, Mensos dan seluruh jajaran langsung turun ke titik distribusi bansos. Tujuannya untuk mengakselerasi distribusi bantuan. Karena masyarakat sangat menunggu bantuan tersebut. “Inilah bentuk tangggung jawab dari negara. Bahwa dengan anggaran besar, Kemensos harus berkinerja,” katanya.
(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun).