KBR, Jakarta- AIESEC in Bandung kembali menciptakan ruang kolaborasi dan diskusi inspiratif melalui acara “Impact Circle,” yang digelar pada Sabtu, 12 Oktober 2024, di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, Bandung. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan dan berkolaborasi dengan KBR Media serta Future Lestari.
“Impact Circle” mengangkat tema inklusivitas dan keberagaman, serta mengajak audiens untuk menantang diri, meruntuhkan hambatan, dan memahami bahwa keberagaman adalah kunci kesuksesan. Sesi pertama dibuka oleh Citra Dyah Prastuti, Editor in Chief KBR Media, dengan materi bertajuk “Breaking the Stereotype: We All Can Do It!” Citra memperkenalkan program unggulan KBR Media, yakni Indonesia Baik #IndonesiaInklusif, dan mengajak peserta untuk mendalami pentingnya kesetaraan (equality) dan keadilan (equity) dalam membangun dunia yang inklusif.
Citra mengundang audiens untuk menonton dan mendiskusikan video pendek “Pensil Warna” karya Fajar Atmojo, pemenang lomba digital KBR Media, yang menggambarkan keindahan keberagaman. “Tidak ada warna yang tidak berguna, semua warna itu indah,” menjadi cuplikan inspiratif dari film tersebut. Citra juga menekankan pentingnya pemikiran terbuka untuk meruntuhkan stereotip dan mendorong Generasi Z bergerak menuju perubahan yang lebih baik.
Sesi berikutnya diisi oleh Bulan Setiawan, Community and Communication of Future Lestari, yang membawakan materi “Prospering Your Business with Different Perspective.” Bulan menjelaskan bagaimana perspektif lintas disiplin dan tren global menjadi kunci dalam pengembangan bisnis. Ia menekankan pentingnya membangun tim yang beragam dan kolaboratif, serta fokus pada pengalaman pelanggan melalui analisis data dan keberlanjutan.
Setelah sesi pertama, acara dilanjutkan dengan dua workshop yang diadakan secara paralel: workshop podcast bersama KBR Media, dan workshop business plan yang dipandu oleh Future Lestari.
Sesi kedua diisi oleh Nadiera Putri Ellyana, Head of Local Projects/Incoming Global Project AIESEC in Bandung, yang menjelaskan beberapa proyek penting AIESEC yang berfokus pada pendidikan dan lingkungan. Nadiera menekankan bahwa peluang tidak hanya terbuka bagi mahasiswa asing, tetapi juga untuk mahasiswa lokal, guna menciptakan budaya toleransi dan dampak yang lebih besar melalui berbagai proyek lokal dan global.
Seminar ditutup oleh Rendy Maulana Akbar, CEO PT Qwords Company International. Rendy mengingatkan audiens bahwa kesuksesan bisnis tidak hanya dilihat dari keuntungan pribadi, tetapi juga dari dampaknya terhadap masyarakat. Ia juga berbagi pengalaman mengenai pentingnya membangun hubungan yang baik dengan kompetitor dan menciptakan win-win solution untuk memastikan bisnis tetap bertahan.
Acara diakhiri dengan pengumuman pemenang tiga besar kompetisi ilustrasi digital Kanvas Bercerita Rasa yang mengusung tema “IDEA (Inclusivity, Diversity, Equity, Accessibility)”, yang telah diadakan sebulan sebelum acara Impact Circle berlangsung. Lomba ilustrasi digital ini dimenangkan oleh Khairun Nawaf Mishbahuddin dengan judul “Threads of Unity: Stitching our Inclusive, Shared World”, Asmarani Ivana Mahsa dengan judul “Boat of Hope: Sailing Towards an Inclusive Future”, dan yang terakhir ada Muhammad Farhan dengan judul “Reperfect”.
Baca juga: AIESEC Bandung AFL 2024: Petualangan Musim Panas dan Pengalaman Kepemimpinan Terbaik
