Kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya hidup sehat semakin tinggi. Berdasarkan riset dari Innova Market Insights, ada peningkatan tren konsumsi makanan berbasis tumbuhan di Indonesia pada tahun 2024 ini. Peningkatan kesadaran tersebut diiringi dengan meningkatnya minat masyarakat akan pola makan dan konsumsi pangan yang lebih sehat.
Salah satu tren pola makan yang mendukung gaya hidup sehat adalah pola makan bersih atau clean-eating. Tren ini mengutamakan mengonsumsi makanan yang bergizi, alami, dan minim proses. Misalnya, seperti sayuran segar dan buah-buahan.
Pengadopsian gaya hidup sehat juga didukung dengan keragaman pangan lokal di Indonesia. Misalnya dengan keragaman superfood lokal yang ada di Indonesia. Superfood sendiri merupakan bahan pangan yang kaya akan vitamin dan antioksidan. Melansir dari Indoindians, ada beberapa pertimbangan utama dalam memilih superfood yang terbaik yaitu dengan melihat kandungan nutrisinya, dampak produksinya pada keberlanjutan lingkungan, variasi olahannya, dan keterjangkauan produknya.
Indonesia memiliki banyak superfood lokal yang terkenal. Di antaranya yaitu tempe, ketan hitam, dan sagu.
Tempe merupakan olahan kacang kedelai yang difermentasi dengan jamur Rhizopus oligosporus (ragi tempe). Tempe seringkali hadir sebagai menu vegetarian untuk menggantikan protein hewani. Selain protein, tempe juga mengandung isoflavon dan kaya akan kalsium. Dengan kandungannya, konsumsi tempe bisa membantu menurunkan kolesterol dan menangkal radikal bebas, serta meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Ketan hitam merupakan jenis beras yang termasuk ke dalam golongan Oryza sativa. Ketan hitam kaya akan antosianin yang bersifat antioksidan, karbohidrat, protein, dan flavonoid. Kandungan antosianin dalam ketan hitam enam kali lebih tinggi daripada beras coklat atau putih. Dengan kandungan nutrisinya, konsumsi ketan hitam dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan memelihara kesehatan jantung.
Sagu merupakan salah satu superfood lokal yang berlimpah di Indoesia dan dapat menjadi alternatif bagi nasi. Menurut riset MASSI, kelimpahan ketersediaannya menjadi salah satu potensi bagi kekuatan pangan di Indonesia. Selain melimpah jumlahnya, kandungan sagu juga melimpah. Sagu mengandung karbohidrat murni, serat, hingga protein. Sagu bermanfaat sebagai sumber energi, mencegah diabetes, menjaga sistem pencernaan, meningkatkan kesehatan tulang dan sendi, hingga menjaga suhu tubuh.
Konsumsi superfood lokal tidak hanya mendukung gaya hidup yang sehat. Namun, juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Dengan memilih pangan lokal, masyarakat tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga membantu pertumbuhan ekonomi dalam negeri untuk maju dan berkembang.
Sumber: Alodokter, Kompas, Indoindians, Indonesia Baik