Di sebuah studio musik kecil di Lebak Bulus, Khamal sibuk mengutak-atik peralatan podcast. Terlahir sebagai tunanetra low vision, ia tetap tekun mengikuti perkembangan teknologi. Usianya belum mencapai tiga puluh tahun, namun kisahnya telah menginspirasi banyak orang. Dengan gawainya, ia fokus merekam suara teman-teman tunanetranya dalam pembuatan Podcast.
"Selamat datang di SanTun Channel, Santai Bareng Tunanetra," ucap Santy dengan suara lembut. Suaranya terdengar oleh beberapa rekannya yang juga penyandang tuna netra. Sementara Khamal sibuk mengurus bagian teknis Podcast, Santy bertugas sebagai pengisi suara dalam Podcast. Khamal, Santy, bersama Ary dan Suryo, tergabung dalam kelompok tuna netra ini tengah menyiapkan karya podcast yang penuh inspirasi.
Pelatihan ini diadakan oleh Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan KBR Media sebagai upaya untuk memberikan perhatian terhadap karya-karya para tunanetra yang belum mendapatkan perhatian luas di Indonesia. Kegiatan ini berfokus pada pengemasan karya dalam bentuk podcast, yang dapat dinikmati oleh seluruh komunitas tunanetra di Indonesia. Pelatihan berlangsung selama enam pertemuan dari bulan September hingga Oktober 2023 yang berlokasi di Yayasan Mitra Netra, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Sesi pelatihan pertama dimulai dengan pengenalan dunia podcast dan teknologi audio digital oleh tim UMN dan KBR kepada para peserta tunanetra. Mereka diajarkan cara menggunakan alat untuk merekam audio dalam pembuatan podcast. Sesi berikutnya, tim KBR hadir untuk menjelaskan peluang lapangan kerja dalam industri podcast di Indonesia. Setelah mendapatkan konsultasi, para tunanetra diberikan pengetahuan tentang teori di balik podcast dan mulai mengeksplorasi topik serta menulis naskah podcast mereka sendiri. Hasil akhir dari pelatihan ini adalah karya-karya podcast yang akan dipublikasikan melalui media KBR. Para peserta pelatihan seperti Khamal dan Santy, mendapatkan bimbingan dari dosen dan bantuan mahasiswa UMN yang menjadi pendamping pelatihan. Pelatihan ini bertujuan memberikan kesempatan kepada penyandang tuna netra untuk terlibat dalam produksi konten audio yang bermutu dan profesional.
Program pelatihan ini dibagi menjadi empat Kelompok yang terdiri dari empat orang setiap kelompoknya. Mereka tidak hanya menciptakan podcast untuk diri mereka sendiri, melainkan untuk memberikan inspirasi kepada semua pendengar. Podcast ini mengusung beragam topik, mulai dari kisah inspiratif tentang keberhasilan penyandang tuna netra hingga informasi edukatif yang disampaikan dalam gaya yang menarik. Kelompok ini dengan sungguh-sungguh menentukan tujuan dan audiens mereka, yang mencakup siapa saja yang ingin mendengarkan kisah-kisah luar biasa ini.
Seperti dalam setiap proyek kreatif, tantangan pun muncul. Peserta sering menghadapi kesulitan dalam rekaman, Peserta pelatihan menghadapi beberapa tantangan dalam produksi podcast. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah orientasi alat yang beberapa menggunakan layar sentuh. Tantangan lain yang dihadapi adalah saat membaca skrip naskah intro yang mesti diambil beberapa kali karena harus dihafal.
“Jam dua belas lewat 15 menit,” suara dari perangkat Gawai Khamal memberitahukan hari sudah siang. Secara kompak, kelompoknya langsung saling membantu merapihkan perangkat podcast yang bertebaran. Keterbatasan penglihatan membuatnya mesti mengandalkan indera peraba. Setelah beberapa kali memastikan bentuk mikrofon, kabel, dan alat lainnya, ia mulai memasukkan peralatan podcast ke dalam dus. Ia bersiap pulang, tetapi semangatnya tetap menyala.
Khamal, Shanty, Ary, dan Suryo adalah sosok-sosok inspiratif yang membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk berkarya. Mereka telah menunjukkan kepada dunia bahwa keberhasilan tidak mengenal batasan. Podcast "SanTun" adalah salah satu bukti nyata dari kutipan “Tidak ada batasan jika kita ingin berusaha”. Podcast ini telah menjadi wadah bagi mereka untuk berbagi kisah dan inspirasi kepada dunia. Jika Anda ingin mendengarkan kisah inspiratif dari kelompok tuna netra ini, jangan lewatkan podcast "SanTun", mereka akan mengajak anda berbincang, mengedukasi, namun yang pasti, mereka akan menginspirasi Anda. Podcast ini adalah salah satu langkah menuju inklusi yang lebih luas dan dunia yang lebih baik.
Kisah Khamal, Shanty, Ary, dan Suryo adalah inspirasi bagi kita semua. Mereka menunjukkan bahwa kita semua memiliki hak untuk berkarya dan meraih kesuksesan, terlepas dari keterbatasan fisik yang kita miliki.
Baca juga: Suluh Sumurup, Upaya Yogyakarta Gandeng Seniman Disabilitas - kbr.id