Tidak semua orang bisa menikmati musik yang keras dan meledak-ledak. Sebagian orang justru lebih suka musik yang tenang dan underrated, seperti genre lo-fi. Musik lo-fi menjadi pilihan utama bagi mereka yang menginginkan suasana santai dan rileks, jauh dari hingar-bingar musik mainstream.
Kata "lo-fi" sendiri merupakan singkatan dari "low fidelity," yang mengacu pada kualitas audio yang sengaja dibuat tidak sempurna. Meski baru populer di kalangan anak muda selama masa pandemi, genre ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1950-an. Pada masa itu, anak-anak muda bereksperimen dengan alat musik sederhana dan menghasilkan musik di luar studio profesional. Lo-fi memberikan ruang untuk kreativitas yang lebih bebas, tanpa terpaku pada standar audio yang tinggi.
Sebagian besar musik lo-fi bersifat instrumental, tanpa lirik, dan banyak terinspirasi dari berbagai genre lain seperti boom-bap, jazz, funk, hingga electro. Elemen yang paling khas dari musik lo-fi adalah penggunaan beat hip-hop yang diulang-ulang. Lantunannya memberikan sensasi relaksasi, nostalgia, serta emosi yang positif. Dengan ritme yang konstan dan suara yang lembut, musik lo-fi sering dijadikan teman untuk belajar, bekerja, atau hanya sekadar bersantai.
Karakteristik utama musik lo-fi adalah ketidaksempurnaannya. Hal ini termasuk nada yang tidak selalu tepat, suara latar belakang seperti angin, kicauan burung, atau bahkan suara orang berbincang. Suara-suara ini sering kali bukan berasal dari instrumen musik, melainkan hasil dari aktivitas sehari-hari yang sengaja direkam. Misalnya, suara adukan kopi di gelas, kunyahan snack, atau bahkan suara lembaran buku yang dibuka. Ketidaksempurnaan inilah yang justru membuat musik lo-fi terasa akrab dan nyaman karena merefleksikan realitas sehari-hari.
Musik lo-fi membantu pendengarnya untuk merasa lebih tenang dan fokus. Tidak heran, banyak anak muda yang menyukai genre ini dan mendengarkannya saat belajar atau bekerja. Ritme yang stabil dan suara-suara alami membantu pikiran tetap fokus tanpa merasa tertekan oleh ketukan yang keras atau melodi yang kompleks. Lo-fi menciptakan ruang mental yang tenang dan nyaman.
Salah satu nilai yang dipopulerkan oleh musik lo-fi adalah bahwa musik tidak harus selalu sempurna atau mahal untuk diproduksi. Lo-fi membuktikan bahwa kreativitas bisa muncul dari mana saja, termasuk dari hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita. Dari kamar-kamar mereka yang sunyi, para kreator lo-fi merangkai suara-suara yang akrab dan memberikan perasaan rileks yang dibutuhkan banyak orang di era yang serba cepat ini.
Baca juga: Memasyarakatkan Kembali Kebaya