KBR, Jakarta – Mengisi libur sekolah, Laulima kembali bekerjasama untuk kedua kalinya dengan Buumi Playscape. Kali ini mereka melaksanakan acara Edukasi dan Skrining Mata Anak di Mal Pacific Place pada Minggu, 2 Juli 2023. Acara ini juga disponsori oleh Hoya Lens Indonesia yang bergandengan tangan dengan Laulima dalam mendukung edukasi seputar kesehatan mata anak.
Laulima didirikan oleh dr. Kianti Raisa Darusman, Spesialis Mata Konsultan Pediatrik Oftalmologi & Strabismus atau Founder of Laulima, yang merupakan salah satu anggota internasional dari 3 orang Indonesia di American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus (AAPOS) dan fellowship trained of Pediatric Ophthalmology & Strabismus.
Skrining Mata Laulima di Buumi Playscape akan memberikan pengalaman yang menarik dalam pemeriksaan mata, dengan melakukan pendekatan yang ramah anak (Child-Friendly) agar anak dapat merasa nyaman, senang, dan belajar mengenal mata mereka.
Acara ini diperuntukan hanya untuk 20 anak, dimulai pada pukul 14:00 - 16:00 WIB. dr. Kianti Raisa membuka acara dengan memberikan Small Talkshow / Storytelling mengenai menjaga kesehatan mata. Setelah itu, anak-anak mendapat Skrining Mata secara bergilir dan kegiatan edukasi melalui printables sheet yang menyenangkan.
Tujuan dari Skrining Mata Laulima adalah untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya masalah mata malas, mata juling, kelainan refraksi, dan buta warna. Manfaat lain yang akan didapat adalah anak akan mendapat pengalaman Skrining Mata dengan metode skrining mata yang dilakukan berdasarkan sistem skrining dari AAPOS (American Association for Pediatric Opthalmology and Strabismus), pendekatan langsung dengan dokter spesialis mata dan nakes skrining mata yang profesional dan berpengalaman, dan mendapat tips menjaga kesehatan mata yang akan mereka ingat sampai besar nanti.
Menurut hasil survey dari kegiatan Skrining Mata Laulima sebelumnya di beberapa tempat, telah didapati bahwa sebagian besar orang tua belum pernah memeriksakan mata anaknya ke dokter mata. Dari hasil skrining ini telah ditemukan beberapa anak yang terdeteksi mempunyai gejala masalah penglihatan, yang memerlukan pemeriksaan dan perawatan mata lebih lanjut.
Hal ini memberikan aspirasi Laulima untuk terus menjalankan misinya dalam menyebarkan informasi manfaat dari Skrining Mata. Harapannya adalah mendapat dukungan yang positif dalam berbagi informasi penting dan mewujudkan kesadaran menjaga kesehatan mata dan mendapat gizi yang baik untuk mewujudkan tumbuh kembang anak yang sehat dan cerdas.
Baca juga: 40,5 Persen Anak SD di Jakarta Alami Rabun Jauh, Baru 6 Persen yang Menggunakan Kacamata - kbr.id