Bagikan:

Catatan Kritis Program Makan Siang Gratis

Program makan siang gratis perlu melibatkan para pakar sebelum diimplementasikan

RAGAM

Kamis, 07 Mar 2024 18:15 WIB

Dua siswa membawa tempat berisi makanan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Cur

Dua siswa membawa tempat berisi makanan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin

KBR, Jakarta - Diah Saminarsih, CEO & Founder CISDI (Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives), menyebut, program makan siang dan susu gratis perlu dikaji secara saintifik sebelum diimplementasikan. Program unggulan Prabowo-Gibran ini sudah disimulasikan di SMPN 2 Curug, Tangerang, Banten, dengan anggaran Rp15 ribu rupiah per anak.

Diah bilang, program makan siang gratis bisa meningkatkan kesetaraan gizi. Namun, dibutuhkan perhitungan tepat tentang kecukupan gizinya.

"Apakah sudah mengundang para ahli gizi untuk memberikan pendapat dan masukan-masukan berbasis bukti, sehingga policy Rp15 ribu itu tepat? Selama itu belum, kita belum bisa bilang itu benar," kata Diah.

Lebih lanjut, Diah menyoroti simulasi program makan gratis yang menyasar anak-anak sekolah. Padahal, jika tujuannya untuk mencegah stunting, seperti yang disampaikan saat kampanye, maka kurang tepat. Mestinya, target penerimanya adalah balita di bawah dua tahun dan ibu muda atau yang akan melahirkan.

Program makan siang gratis juga menuai polemik di sisi anggaran. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan pendanaan program ini melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Manager Hukum dan Demokrasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Gulfino Guevarrato, mengkritik Presiden Joko Widodo yang sudah membahas program makan siang gratis di rapat kabinet. Menurutnya, ini adalah langkah yang terburu-buru, karena belum ada pengumuman resmi pemenang Pilpres.

“Di sisi lain ada kelangkaan-kelangkaan beras yang belum diurai permasalahannya. Jadi kami menyimpulkan sementara ini ada ketidaknetralan cara berpikir dan bersikap dari eksekutif yang membuat keadaan kemudian menjadi chaos dan menciptakan narasi-narasi yang tidak sehat. Karena bisa jadi sebenarnya anggarannya belum ada”, jelas Gulfino.

Baca juga:

Lalu seperti apa rancangan program makan siang gratis yang transparan dan efisen dari sisi anggaran dan kecukupan gizinya? Simak dalam siaran Ruang Publik KBR dalam episode Kritis Bedah Program Makan Siang Gratis hanya di kbrprime.id.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending