KBR, Jakarta – Agence française de développement (AFD), Uni Eropa (UE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, serta Perusahaan Listrik Negara (PLN) resmi meluncurkan Indonesia Energy Transition Facility (IETF), sebuah program bantuan teknis senilai €14,7 juta pada tanggal 5 Februari 2025.
Program ambisius ini menegaskan komitmen Prancis dan Uni Eropa dalam Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transition Partnership/JETP) untuk mendukung transisi energi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.
Program di Pusat Transisi Energi Indonesia
IETF dirancang untuk berjalan selama lima tahun (2025–2030) dengan pendanaan hibah dari Uni Eropa (€10,6 juta) dan AFD (€4,1 juta). Program ini juga mendukung komitmen Prancis sebesar €500 juta dalam JETP.
Program ini memiliki dua komponen utama:
- Dukungan Kebijakan: Memfasilitasi transisi energi berkeadilan dengan mengembangkan kerangka regulasi yang mendukung praktik berkelanjutan dan inklusif, serta menarik investasi swasta.
- Persiapan dan Implementasi Proyek: Mendukung pengembangan proyek energi terbarukan dan infrastruktur kelistrikan yang memenuhi standar lingkungan dan sosial yang tinggi, serta memperkuat kapasitas badan usaha milik negara di sektor energi.
Peluncuran Kolaborasi Internasional
Acara peluncuran di Jakarta dihadiri oleh lebih dari 100 pemangku kepentingan nasional dan internasional, termasuk perwakilan dari Kementerian ESDM, PLN, Delegasi UE, Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, AFD, serta organisasi pembangunan dan sektor swasta.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa pada tahun 2024, sektor energi Indonesia berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 147,61 juta ton CO₂, melampaui target 142 juta ton. "Pemerintah terus mendorong kerja sama strategis dengan berbagai pihak, termasuk AFD, untuk mempercepat transformasi menuju sistem energi yang lebih hijau dan berkelanjutan," ujarnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN dalam mendorong transformasi energi Indonesia. "Kami sangat mengapresiasi komitmen AFD dan Pemerintah Prancis yang akan memperkuat upaya PLN dalam menyediakan energi bersih dan berkelanjutan bagi negara," katanya.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, menyoroti bahwa peluncuran IETF merupakan bukti nyata dari hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 75 tahun antara Indonesia dan Prancis, dengan transisi energi sebagai salah satu bidang kerja sama utama.
Sementara itu, Diana Acconcia, Direktur Urusan Internasional dan Keuangan Iklim dari Komisi Eropa, menyatakan bahwa JETP memberikan dukungan nyata bagi transisi energi Indonesia. "Peluncuran IETF merupakan tonggak penting dalam perjalanan ini. Uni Eropa tetap berkomitmen untuk mempercepat energi bersih dan menciptakan lingkungan yang mendukung investasi berkelanjutan," ujarnya.
Baca juga: SCG Dorong Inovasi Energi Terbarukan untuk Mendukung RPJPN 2025-2045