Bagikan:

Gangguan Stres Pemilu, Atasi Sebelum Terlambat!

Ada tiga gejala dari gangguan stres pemilu, yaitu gejala psikologis, gejala fisik, dan interaksi sosial

RAGAM

Rabu, 21 Feb 2024 12:25 WIB

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kalawa Atei, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menerima dan merawat jika a

RSJ di Kalimantan Tengah siap menerima dan merawat caleg yang mengalami gangguan jiwa akibat gagal terpilih pada pemilu 2024. ANTARA FOTO/Auliya Rahman/nym.

KBR, Jakarta - Pemilihan umum (Pemilu) merupakan momen penting dalam pesta demokrasi. Namun dalam pelaksanaannya bisa menimbulkan kondisi tegang dan stres yang tak terhindarkan bagi masyarakat, termasuk pascapemilu. Hal ini bisa terjadi karena adanya kekhawatiran jika calon yang dipilih tidak menang kontestasi.

Belum lagi banyaknya informasi dan konflik antarpendukung yang sangat melelahkan hingga bisa menimbulkan kecemasan, depresi, sampai insomnia. Fenomena ini kemudian disebut sebagai election stress disorder atau gangguan stres pemilu.

Wawan Kurniawan, Peneliti Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia mengatakan bahwa istilah ini muncul setelah ada penelitian di Amerika Serikat yang menemukan masyarakat mengalami tekanan pascapemilu. Tekanan itu tercipta karena mereka kecewa dan harapannya tidak sesuai dengan kenyataan.

Baca juga:

“Ketika mereka gagal atau ketika mereka tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan mereka, tentu saja pengorbanan itu cukup berat untuk dilepas begitu saja. Tentu butuh proses untuk mengikhlaskan”, jelas Wawan dalam Ruang Publik, Kamis, (15/02/24).

Lebih lanjut, Wawan menjelaskan ada tiga gejala dari gangguan stres pemilu, yaitu gejala psikologis, gejala fisik, dan interaksi sosial. Gejala psikologis bisa berupa perasaan kecewa, putus asa, murung, sedih, dan emosi negatif lainnya. Sedangkan gejala fisik seperti sakit kepala atau pusing hingga kesulitan tidur. Kemudian terakhir mereka bisa menghindari kerumunan dan menarik diri dari percakapan.

“Ketiga hal itu tadi kalau secara bersamaan datang, itu bisa damage [merusak-red] efeknya ke individu atau mungkin orang-orang yang mengalami masalah tersebut,” ujar Wawan.

Gangguan stres pemilu ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun, Wawan menyebut mereka yang terlibat dalam kontestasi pemilu seperti para caleg dan juga mendukungnya menjadi kelompok yang paling rentan.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi gangguan stres pemilu ini? Simak siaran lengkap Ruang Publik episode Mengenal Gangguan Stres Pemilu dan Cara Mengatasinya hanya di kbrprime.id

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending