Atletico Madrid memutuskan kelompok pendukung garis keras Frente Atletico tak diizinkan lagi menyaksikan pertandingan di Vicente Calderon menyusul kerusuhan yang menyebabkan seorang pendukung Deportivo La Coruna tewas pada Minggu (30/11) lalu.
Pendukung radikal dari Atletico dan Deportivo terlibat dalam tawuran dan menyebabkan pendukung Deportivo, Romero Taboada yang berusia 43 tahun tewas setelah dipukuli dan dibuang ke sungai.
Anggota Frente Atletico sempat menghalangi polisi menyelamatkan orang itu sampai akhir petugas pemadam kebakaran berhasil menyelamatkan Romero. Namun dia tewas di rumah sakit akibat mengalami patah tulang, hipotermia dan cedera otak.
“Menyusul insiden itu, komisi khusus klub telah mengumpulkan bukti dan mengambil tindakan. Setelah menerima laporan polisi, yang telah mengidentifikasi pelaku kerusuhan dari anggota Frente Atletico, kami mengambil keputusan ini. Mulai sekarang, Frente Atletico bukanlah suporter resmi Atletico,” kata manajemen klub.
Klub mengakui tak punya kuasa untuk membubarkan Frente Atletico, namun berjanji akan mengambul tindakan untuk mencegah para pendukungnya berlaku rasis atau terlibat tindak kekerasan.
Sementara itu, Deportivo La Coruna mengumumkan bahwa bagian stadion dimana pendukung radikal Riazor Blues, yang terlibat perkelahian dengan Frente Atletico, baisa menonton akan ditutup saat dua laga kandang menghadapi Malaga. (goal)