Bagikan:

Fans Zenit Tolak Pemain Kulit Berwarna dan Gay

KBR68H

OLAHRAGA

Selasa, 18 Des 2012 09:34 WIB

Author

Doddy Rosadi

Fans Zenit Tolak Pemain Kulit Berwarna dan Gay

zenit, pemain kulit hitam

KBR68H – Sejumlah fans klub Rusia, Zenit St Petersburg meminta manajemen klub untuk mengeluarkan pemain dengan kulit berwarna dan gay dari skuad klub itu. Permintaan fans Zenit itu merupakan bentuk nyata dari tindakan rasis yang melanda Rusia, tuan rumah Piala Dunia 2018.

Landscrona, fans klub terbesar Zenit, mengeluarkan pernyataan resmi yang meminta klub hanya menurunkan pemain berkulit putih. Menurut mereka, pemain dengan kulit berwarna hanya menimbulkan reaksi negatif di Zenit.

Bukan itu saha, fans fanatik Zenit itu mengungkapkan, pemain gay hanya akan membuat buruk imej kota Petersburg. Tuntutan fans ini langsung mendapat tanggapan dari pelatih Luciano Spaletti.

“Para fans harus bisa menerapkan toleransi. Di mata saya, toleransi adalah kemampuan untuk memahami dan menerima perbedaan. Menjadi orang yang toleran artinya anda harus berjuang untuk melawan segala bentuk kebodohan,”kata Spaletti.

Zenit yang merupakan klub milik perusahaan gas Gazprom memberikan penjelasan, pemilihan pemain yang tampil di klub murni berdasarkan kemampuan dan bukan karena warna kulit atau hal lainnya.

Zenit merupakan satu-satunya klub di liga Rusia yang tidak memiliki pemain dengan kulit berwarna di skuadnya. Baru pada pertengahan tahun ini, mereka memboyong pemain Brasil Hulk dan pemain tengah Axel Witsel dengan total transfer 80 juta euro. Hulk dan Axel menjadi pemain kulit berwarna pertama dan kedua di Zenit.

Penolakan fans fanatik Zenit terhadap pemain dengan kulit berwarna ternyata sudah menelan korban. Pemain tengah timnas Prancis Yann M’Villa batal bergabung setelah menerima ancaman mati. Pelatih Spaletti berjanji tidak akan berdiam diri terkait penolakan fans terhadap pemain dengan kulit berwarna.

“Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk memberi penjelasan kepada mereka tentang arti dari toleransi. Mereka harus belajar untuk menghormati kebudayaan dan juga tradisi lain,”kata Spaletti. (Dailymail)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending