Legenda Belanda Johan Cruyff meminta Arsenal jangan memecat Arsene Wenger dan menegaskan manajer Prancis itu sudah mencatat prestasi yang luar biasa bersama klub London utara itu.
Manajer 63 tahun itu menjalani awal yang buruk musim ini, namun klubnya masih bisa berada di urutan tiga klasemen sementara dan bakal menghadapi Bayern Munich di 16 besar Liga Champions.
Meski Wenger terus mendapat kecamatan dari pendukung Arsenal, Cruyff tetap yakin Wenger adalah sosok yang tepat untuk membawa klub kembali meraih gelar juara.
“Saya kagum Arsenal bisa tetap bertahan di kompetisi Eropa dan domestik meski manajernya terus mendapat tekanan. Orang tak menyadari prestasi yang sudah diraih Wenger. Dia selalu bisa membawa klubnya kembali ke papan atas,” puji Cruyff.
Cruyff membandingkan peran Wenger di Arsenal dengan Sir Alex Ferguson di Manchester United.
“Saya sangat menghormati visi dan filosofi sepak bola di Manchester United dan Arsenal. Kedua klub bertahan dengan manajer yang sama selama 15 atau 25 tahun. Alex Ferguson tak hanya hebat dalam meraih gelar juara. Di mata saya, dia adalah simbol dari nilai-nilai yang diyakini Manchester United. Begitu juga dengan Arsene Wenger.”
”Semua klub besar dibangun dengan filosofi yang kuat dari seorang manajer yang mampu bertahan cukup lama. Mereka mengembangkan pemain-pemain muda dan mendatangkan pemain baru yang cocok dengan pemain-pemain yang sudah ada.”
Bekas penyerang Belanda itu menyarangkan klub-klub lain melihat cara Wenger mengelola keuangan klub menjelang diberlakukannya aturan Financial Fair Play. Aturan ini menyebabkan Malaga dilarang mengikuti kompetisi Eropa selama setahun.
“Arsenal tak pernah mengalami masalah keuangan selama 15 tahun terakhir. Berapa banyak klub yang selalu lolos kualifikasi Liga Champions selama 16 musim berturut-turut di bawah manajer yang sama? Arsene Wenger telah memberikan hidupnya untuk Arsenal,” tambahnya.
“Dalam 15 tahun, saya tak pernah melihat Wenger membuat keputusan yang salah dalam pembelian pemain di bursa transfer. Itulah sebabnya dia layak menjadi contoh bagi semua kesebelasan di Eropa.” (goal)
