Persatuan Klub-klub Sepak Bola Profesional Prancis (UCPF) menunda rencana mogok bertanding di akhir November. Awalnya pemogokan di dua divisi atas Prancis akan dilaksanakan pada 20 November dan 2 Desember menyusul adanya niat pemerintah untuk menaikkan pajak hingga 75 persen bagi pemain yang mendapat gaji di atas 1 juta Euro per tahun.
Pajak itu harus dibayar oleh masing-masing klub. Paris Saint-Germain bakal menjadi klub yang paling merasakan dampak dari kebijakan ini. Meski demikian, 13 klub lainnya juga menyampaikan penolakannya. Mereka sepakat untuk menggelar pemogokan.
Setelah serangkaian diskusi dengan perwakilan dari pemerintah, mereka memutuskan menunda pemogokan. Namun, klub-klub itu memperingatkan pemogokan akan terjadi jika ada kesepakatan yang berubah.
“Saya tak mau memberi ultimatum pada pemerintah. Kami mencapai hasil positif dengan mediator yang ditunjuk pemerintah, Jean Glavany. Kami memutuskan untuk berunding. Kami memutuskan untuk menunda pemogokan dan kembali ke meja perundingan,” kata presiden UCPF Jean-Pierre Louvel. (goal)