Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengaku sudah mengambil langkah untuk memperbaiki kondisi para pekerja di Qatar yang terlibat persiapan pembangunan infrastruktur untuk Piala Dnnia 2022.
Laporan dari Amnesty Internasional mengaku menemukan terjadi pelanggaran HAM di beberapa lokasi pembangunan stadion di negara Teluk itu. Menurut mereka, banyak pekerja yang diperlakukan seperti bintang dan mendapat akomodasi yang tak layak huni.
Selama proses pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2020 di Qatar, angka kematian dan kecelakaan para buruh migran sektor kontruksi meningkat dalam setahun terakhir ini.
Lebih dari 1.000 orang dirawat di rumah sakit utama di Doha selama 2012 lantaran jatuh dari ketinggian di tempat kerja. Sekitar 10 persen dari mereka menjadi cacat dan tingkat kematian pun tinggi.
FIFA sudah mendesak pemerintah Qatar mengambil inisiatif untuk memperbaiki kondisi para pekerja dan menuntut adanya keterbukaan.
“Qatar sadar dengan adanya masalah ini dan sudah mengambil tindakan. FIFA juga sudah mendapat informasi dari otoritas di negara itu bahwa undang undang tenaga kerja akan segera diberlakukan,” kata pejabat di FIFA.
“Kami juga meminta panitia Piala Dunia untuk mempublikasikan secara terbuka kondisi para pekerjanya. FIFA selalu mendesak semua negara penyelenggara untuk menjamin kesehatan, keselamatan dan hak para pekerja asing maupun domestik, termasuk para pekerja konstruksi, yang terlibat dalam persiapan kejuaraan ini.” (goal)
