Bagikan:

Minta Pembongkaran Stadion Parikesit Ditunda, Persiba: Pertamina Belum Jawab

Pemerintah Kota Balikpapan meminta Pertamina menunda pembongkaran Stadion Parikesit, yang selama ini menjadi kandang Persiba Balikpapan.

BERITA | NUSANTARA | OLAHRAGA

Sabtu, 15 Okt 2016 22:27 WIB

Minta Pembongkaran Stadion Parikesit Ditunda, Persiba: Pertamina Belum Jawab

Logo Persiba Balikpapan.


KBR, Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan meminta Pertamina menunda pembongkaran Stadion Parikesit, yang selama ini menjadi kandang Persiba Balikpapan.

Permintaan itu, menurut Sekretaris Umum Persiba Balikapapan Irvan Taufik adalah buntut dari permohonannya ke Pemkot Balikpapan agar meminta Pertamina mengurungkan pembongkaran, hingga pembangunan Stadion Batakan rampung pada Juli 2017 mendatang. Sebab jika tidak, kondisi ini akan membuat Persiba menjadi tim musafir yakni tim yang memainkan laga kandang musim 2017 di luar kota asalnya, Balikpapan.

"Yang jelas kan sekarang Persiba bermohon ke Pemerintah Kota, Pemerintah Kota sudah melayangkan surat ke Pertamina untuk meminjamkan stadion ini (Parikesit) sampai dengan Juli (2017)," kata Irvan Taufik di Balikpapan, Sabtu (15/10/2016).

Kendati demikian, menurut Sekretaris Umum Persiba Balikpapan Irvan Taufik, surat itu belum mendapat balasan dari Pertamina.

"Belum ada jawaban lagi, itu saja perkembangan terakhir. Nanti kalau ada pertemuan lagi kita sampaikan opsi-opsi lain," katanya.

Baca juga:

Ia pun berharap permintaan penundaan pembongkaran tersebut dikabulkan. Sesuai jadwal Pertamina rencananya akan membongkar stadion Parikesit Januari 2017.

Seperti diketahui lahan Stadion Parikesit adalah milik perusahaan minyak plat merah tersebut. Selama ini status pemaikan Persiba hanya pinjam pakai. Pertamina berencana membongkar stadion itu untuk perluasan kilang minyak.




Editor: Nurika Manan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending