Asosiasi Sepak Bola Serbia dan Albania terancam sanksi keras karena tak melanjutkan laga kualifikasi Euro 2016. Namun keduanya kemungkinan besar tak akan dicoret dari kompetisi itu. Hal ini disampaikan anggota komite disiplin UEFA Rudolf Repka.
Laga antara kedua tim dihentikan di babak pertama saat sebuah drone, yang membawa bendera Albania, terbang di atas lapangan sebelum akhirnya pemain Serbia Stefan Mitrovic merobek bendera tersebut.
Melihat aksi itu, pemain Albania marah dan terjadilah perkelahian antarpemain, staf pelatih dan para pendukung. Saat para pemain Albania menuju ruang ganti, mereka dilempari berbagai benda dari arah penonton.
Presiden UEFA Michel Platini menegaskan insiden ini tak bisa diterima dan komisi disiplin akan menyelidiki insiden ini.
Repka, yang juga menjabat sebagai sekjen Asosiasi Sepak Bola Republik Cek, mengatakan hukuman akan dijatuhkan pada November setelah semua penyelidikan selesai.
“Kami akan mengambil keputusan pada pertengahan November. Pada 23 Oktober, kami baru mengetahui soal hukuman pertandingan. Tapi untuk memutuskan soal denda, kami masih butuh waktu,” kata Repka.
“Saya yakin Serbia dan Albania akan mendapat sanksi keras. Keduanya bakal kena denda dan pertandingan yang terhenti itu akan diulang di tempat netral dan tak disaksikan penonton,” tambahnya.
Ketegangan terus terjadi setelah pertandingan itu. Pendukung kesebelasan Red Star membakar bendera Albania saat laga derbi Belgrade melawan Partizan pada Sabtu lalu. Laga itu digelar di stadion yang juga dipakai saat Serbia bertemu Albania. (goal)