Kevin-Prince Boateng memutuskan meninggalkan AC Milan dan pindah ke Schalke karena dia tak tahan lagi dengan pelecehan rasial yang dilakukan penonton. Hal ini disampaikan oleh direktur Schalke Peter Peters.
Pemain tengah itu meninggalkan lapangan saat laga persahabatan melawan Pro Patria pada Juni lalu. Sementara rekan setimnya Kevin Constant melakukan hal yang sama saat jumpa Sassuolo sebulan kemudian. Keduanya tak tahan dengan pelecehan yang dilakukan pendukung lawan.
Pemain internasional Ghana itu bergabung di Schalke musim panas ini dengan harga sekitar Rp 123 miliar dan Peters mengungkapkan bahwa kepindahannya ini terjadi setelah tercapai kesepakatan dengan Milan mengenai masa depan Boateng.
“Karena insiden rasisme, Boateng ingin meninggalkan Italia. Dia telah bertemu dengan presiden Milan Silvio Berlusconi dan Boateng boleh meninggalkan Milan jika klub lolos ke kualifikasi Liga Champions,” kata Peters.
Boateng meneken kontrak empat tahun di Schalke sehari sebelum memulai debutnya melawan Bayer Leverkusen.
Milan melaju ke babak penyisihan grup Liga Champions setelah menang agregat 4-1 atas PSV, sementara Schalke mengalahkan PAOK. (goal)