Bagikan:

Medina Warda, Pecatur Putri Termuda dengan Norma Grandmaster

KBR68H, Jakarta

OLAHRAGA

Selasa, 24 Sep 2013 13:57 WIB

Author

Doddy Rosadi

Medina Warda, Pecatur Putri Termuda dengan Norma Grandmaster

medina warda, pecatur putri termuda, norma grandmaster

KBR68H, Jakarta – Indonesia tidak hanya mempunyai Irene Kharisma Sukandar sebagai pecatur putri dengan norma Grandmaster. Medina Warda Aulia (16 tahun) menjadi pecatur perempuan kedua yang bisa meraih norma Grandmaster. Kepastian itu didapat setelah Medina mengalahkan FM Lanita Stetsko di babak kesepuluh Kejuaraan Catur Yunior Dunia, yang digelar di Turki, semalam.

Medina dengan norma 2301 mengalahkan Stestko yang mempunyai norma 2213 sekaligus meraih 7 poin di Kejuaraan Catur Yunior Dunia 2013. Rata-rata peringkat lawan yang dihadapi Medina dalam 10 babak itu mencapai 2266. Dalam tabel Direct Titles yang dikeluarkan FIDE per 1 Juli 2013, untuk rata-rata rating lawan antara 2251-2289 dapat mencapai norma Grandmaster jika mampu mengumpulkan 7 poin.

“Ada persyaratan lain untuk mencapai norma Grandmaster, seperti minimum empat orang lawan yang dihadapi bergelar WGM, enam orang lawan harus punya gelar, delapan orang harus punya rating, minimal dari dua negara, semuanya itu sudah terpenuhi kalau tidak mau disebut malah melebihi. Rating Medina yang harus di atas 2300 juga terlampaui karena saat ini rating Medina 2301 dan akan bertambah pada bulan depan karena sampai babak sepuluh ini sudah mempunyai tabungan tambahan rating sebanyak 24 poin,”kata Kristianus Liem, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, dalam keterangan pers yang diterima KBR68H, Selasa (24/9).

Dalam klasemen sementara ranking Medina naik ke urutan 5. Pucuk pimpinan tetap dipegang WGM Irina Bulmaga (2387) dari Rumania dengan 8 poin.

Medina menggenapkan gelar Woman Grandmasternya dalam usia 16 tahun 2 bulan 16 hari. Prestasi yang ditorehkan Medina ini memecahkan rekor norma Grandmaster yg dicetak Irene Kharisma. Ketika itu, Irene mencapai norma Grandmaster di usia 16 tahun 7 bulan 18 hari di Olimpiade ke-38 di Dresden, Jerman, 2008.
 
Ketua Umum PB Percasi Hashim S. Djojohadikusumo menyempatkan diri menelepon langsung menyampaikan ucapan selamatnya.

"Nanti sebelum Indonesia Open kita bikin syukuran di Jakarta," kata Hashim yang baru terpilih lagi sebagai Ketua Umum PB Percasi.
 
Salah seorang penasehat PB Percasi, Eka Putra Wirya, yang selalu menonton pertandingan Medina dan kawan-kawan secara live, langsung mengirimkan ucapan selamatnya begitu pertandingan selesai.

Berbeda dengan Medina, tiga pecatur Indonesia lainnya mengalami kekalahan. WIM Chelsie Monica Sihite (2282) kalah dari WIM Khademalsharieh Sarasadat (2303) dari Iran pada langkah ke-41 pembukaan Reti. Chelsie tetap dengan 5,5 poin dan posisinya merosot ke peringkat ke-27 dari 77 peserta.
 
Di bagian putra, Muhammad Luthfi Ali (2277) kalah dari IM Marcel Kanarek (2483) dari Polandia pada langkah ke-53 pertahanan Sisilia Naga. Luthfi tetap dengan 6 poin dan peringkatnya merosot satu tingkat menjadi urutan 20 dari 118 peserta yang datang dari 52 negara. IM Farid Firman Syah (2433) juga kalah dari Javier Benitez Lozano (2308) dari Meksiko. Farid menyerah setelah bertarung 49 langkah pertahanan Pirc. Farid baru mencetak 4,5 poin.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending