Bagikan:

Ketua KOI: Jangan Sampai Ada Kriminalisasi Pasca ISG

KBR68H, Jakarta

OLAHRAGA

Rabu, 18 Sep 2013 10:09 WIB

Author

Doddy Rosadi

Ketua KOI: Jangan Sampai Ada Kriminalisasi Pasca ISG

islamic solidarity games, pencairan dana, kriminalisasi, ketua KOI, Rita Subowo

KBR68H, Jakarta – Belum cairnya dana dari pemerintah membuat panitia Islamic Solidarity Games kesulitan untuk melakukan pengadaan barang dan jasa melalui tender. Ketua Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo mengatakan, pembukaan ISG tinggal empat hari lagi. Karena itu, KOI akan mencari payung hukum untuk penyelenggaraan Islamic Solidarity Games, terutama untuk hal-hal yang tidak mungkin dilakukan melalui prosedur.

“Misalnya pengadaan barang dan jasa opening-closing, catering, transportasi. Dalam waktu kurang dari 45 hari dan sanggahan itu tidak mungkin. Berarti harus ada penunjukan, ini yang kami minta dikawal oleh pemerintah. Jadi saya tegaskan kepada mereka jangan mark up, jangan fiktif, ikuti semua peraturan yang ada,”kata Rita dalam program Sarapan Pagi KBR68H, Rabu (18/9).

Rita menambahkan, KOI sudah dikawal oleh tim eksistensi yang terdiri dari kejaksaan, LKKP, kepolisian untuk mengawasi prosedur pengadaan barang dan jasa.

“Kita tidak ingin setiap event olahraga selalu ada kriminalisasi di belakang hari, itu yang kita jaga,”ungkap Rita.

Mengenai dana, Rita mengungkapkan, Kemenpora sudah berjanji akan mencairkan kekurangan dana  besok. Dana tersebut belum bisa cair karena masih diberi tanda bintang. Namun, Rita tidak tahu kenapa anggaran untuk ISG masih diberi bintang karena masalah pendanaan ini sudah dibicarakan beberapa bulan yang lalu.

Berdasarkan perkiraan panitia, dana yang diperlukan untuk menggelar ISG sekitar Rp200 miliar. Namun, pemerintah hanya bisa menyiapkan Rp120 miliar. Karena itu, panitia mengunakan dana dalam bentuk non-tunai untuk melaksanakan sejumlah kegiatan.

“Kita ada beberapa sponsor, kerjasama seperti dengan MNC misalnya untuk broadcasting. Banyak bantuan tidak dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk penyelenggaraan, komitmen ini yang kita pakai terlebih dahulu. Terutama di daerah bahwa mereka tidak mau mengerti dari mana tetapi pada saat atlet berdatangan sudah siap,” jelasnya.

Islamic Solidarity Games diikuti oleh 44 negara Islam dan 13 negara mengirimkan tim observer. Rita berharap Indonesia bisa masuk dalam 10 besar perolehan medali. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending