Peselancar Mancanegara Jajal Ombak Pulau Tabuhan

KBR, Banyuwangi- Sebanyak 40 peselancar (Kitesurfing) dari delapan negara beradu ketangkasan di atas ombak Pulau Tabuhan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur hari ini. Selain dari Indonesia peselancar delapan negara itu antara lain dari Prancis, Italia, Belanda, Amerika Serikat, Singapura dan Austria. (Baca: Mendongkrak Kawasan Wisata Skala Dunia di Banyuwangi)

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan, event tersebut merupakan ajang uji coba sebelum turnamen Kitesurfing digelar pada tahun depan. Selain itu, kegiatan ini akan meningkatkan minat wisatawan ke Pulau Tabuhan.

Menurut Bramuda, Pemerintah Banyuwangi mendukung kegiatan kitesurfing ini. Sebab selama ini kegiatan dibidang pariwisata maupun olahraga lebih banyak dilakukan di wilayah Banyuwangi Selatan. Sehingga potensi wisata di bagian Utara Banyuwangi seperti di Pulau Tabuhan ini masih belum dikelola dengan baik.

“Lebih pada pariwisata, dengan menggalih masyarakat lokal maka Pemerintah daerah akan memberikan penghargaan dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu. Kita tahu bahwa tingkat kemiskinan di daerah utara Kaipuro dan Wongsorejo sangat tinggi. Tapi dengan jalan ini mungkin dengan peningkatan pariwisata akan tumbuh ekonomi lokal baru dan salah satunya pariwisata adalah melalui trials ivent. Kenapa trials ivent ini uji coba yang nanti pesertanya akan dijelaskan berapa jumlahnya dan dari negara mana saja yang sudah mendaftar,” kata Muhammad Ynuar Bramuda (9/08).

Sementara itu, Manajer acara, Ivan Ismadiputra mengatakan acara ini baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi. Itu sebab, peselancar ingin mencoba perairan di pulau Tabuhan.

Kitesurving adalah olahraga di permukaan air laut, perpaduan antar selancar dan paralayang. Olahraga ini di Indonesia baru populer di Pulau Bali. Sedangkan Pulau Tabuhan yang digunakan kegiatan Kitesurving ini berada diperairan Selat Bali. Pulau tersebut, selama ini merupakan pulau kosong. Pulau seluas 5 hektare ini memiliki kekayaan berupa keindahan alam dibawah laut.

Editor: Nanda Hidayat