KBR - Politisi Amerika Serikat meminta Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) mencabut aturan yang melarang pebasket mengenakan turban atau penutup kepala saat bertanding. Anggota kongres AS, Joe Crowley dan Ami Bera menilai kebijakan itu diskriminatif bagi penganut kepercayaan Sikh.
“Kami prihatin soal larangan bagi penganut Sikh mengenakan turban. Itu sesuatu yang esensial bagi kepercayaan mereka. Meminta mereka melepas penutup kepala adalah kebijakan diskriminatif,” kata Crowly dan Bera pada surat yang dikirim untuk Presiden FIBA, Yvan Mainini.
Sebelumnya FIBA meminta dua pemain basket India, Amritpal Singh dan Amyjot Singh melepas turban saat bermain pada kejuaraan basket FIBA Asia Cup di Tiongkok bulan lalu.
FIBA beralasan pemakaian turban melanggar aturan, “Pemain tidak boleh menggunakan perlengkapan yang dapat mencederai pemain lain.”
Sementara Crowley dan Bera menyebut tidak ada bukti yang menunjukan penutup kepala berbahan kain itu membahayakan permainan. “Tidak ada bukti turban berbahaya saat pertandingan basket,” kata Crowley merujuk Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang memperbolehkan pemain mengenakan turban.
Keduanya mengaku mendapat dukungan dari dua puluh lima anggota kongres lain. Politisi ‘Paman Sam’ itu berharap induk organisasi basket yang berbasis di Swiss ini mengubah kebijakan mereka. (aljazeera)
Editor: Antonius Eko