Bagikan:

Pertina Papua: Miras Picu Kerusuhan Tinju di Nabire

Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Daerah Papua mengklaim pemicu kerusuhan tinju di Nabire diduga akibat minuman keras yang dilakukan oleh sekelompok orang.

OLAHRAGA

Senin, 15 Jul 2013 16:39 WIB

Pertina Papua: Miras Picu Kerusuhan Tinju di Nabire

Pertina Papua, Tinju di Nabire

KBR68H, Jayapura- Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Daerah Papua mengklaim pemicu kerusuhan tinju di Nabire diduga akibat minuman keras yang dilakukan oleh sekelompok orang.

Komisi Teknik Pertina Papua, Carol Renwarin menuturkan, pertandingan tinju yang sebenarnya dilakukan dalam rangka Pekan Olahraga kabupaten setempat sebenarnya tidak ada sangkut-pautnya dengan kericuhan. Namun beberapa orang yang diduga dipengaruhi minuman keras dan ingin bertemu dengan bupati dilarang bertemu oleh pihak keamanan.

“Saya tanya kepada wasit hakim, ada penilaian-penilaian yang negatif atau bagaimana? Oh tidak ada pak. Sesuai dengan hasil apa yang mereka bermain di atas ring dan kedua-duanya setuju, menang dan kalah. Ada beberapa masyarakat pada saat bupati masuk, masyarakat yang mabuk, yang rencana untuk bertemu dengan bupati dari keamanan mengatakan bahwa nanti dulu tunggu karena kamu dalam keadaan mabuk, tidak bisa ketemu bisa ketemu bupati. Akihirnya mereka marah, emosi, kursi-kursi diambil, dilempar sambil ribut. Masyarakat yang tidak tau apa-apa ini, mereka karena terkejut dengan kursi-kursi melayang ke depan bupati, mereka lari keluar semua,” jelas Carol Renwarin.  

Pertina Papua mengklaim dalam kejuaraan tinju tersebut, pihak Pertina Provinsi tidak dilibatkan dalam pertandingan tersebut, sehingga tidak ada perwakilan teknikal dari Pertina Papua. Untuk diketahui dalam pertandingan tersebut melibatkan 106 petinju, terdiri dari 93 petinju putra dan 19 putri. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending