Bagikan:

Murray: Saya Tak Percaya Bisa Juara di Wimbledon

KBR68H

OLAHRAGA

Senin, 08 Jul 2013 07:36 WIB

Author

Doddy Rosadi

Murray: Saya Tak Percaya Bisa Juara di Wimbledon

andy murray, wimbledon, novak djokovic, juara, fred perry

KBR68H – Petenis Skotlandia Andy Murray akhirnya mengakhiri penantian 77 tahun warga Inggris Raya di turnamen Grand Slam Wimbledon. Pada partai final yang berlangsung semalam, Murray menundukkan petenis nomor satu dunia Novak Dkokovic dengan tiga set langsung 6-4 7-5 6-4. Dia berhasil menyamai prestasi Fred Perry, petenis Inggris Raya terakhir yang mengangkat trofi Wimbledon pada 1936.

“Menjadi juara di Wimbledon, saya masih tidak percaya ini terjadi. Pertandingan terakhir tadi memaksa saya mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik. Angka yang saya raih pada pertandingan itu merupakan yang terberat yang pernah saya jalani di lapangan tenis,”ujar petenis 26 tahun itu.

Murray merupakan petenis Skotlandia pertama yang bisa menjadi juara Wimbledon sejak Harold Mahony pada 1896. Sukses Murray merebut trofi turnamen Grand Slam lapangan rumput ini tidak lepas dari peran sang pelatih Ivan Lendl. Di masa jayanya,. Lendl adalah peraih delapan gelar juara Grand Slam namun belum pernah juara di Wimbledon.

“Saya senang Murray akhirnya bisa juara di Wimbledon. Dia sudah sangat sabar menjalani instruksi saya. Kami punya hubungan yang dekat. Dia selalu bercerita kepada saya tentang pandangannya tentang tenis dan itu bukan hal yang mudah terjadi antara pemain dengan pelatih,”kata Lendl.

Tahun lalu, Murray juga melaju ke final Wimbledon. Akan tetapi, harapannya untuk menjadi juara pupus di tanga petenis Swiss Roger Federer. Selang satu bulan kemudian, di lapangan yang sama, Murray sukses meraih medali emas Olimpiade untuk kontingen Inggris Raya. Setelah itu, dia meraih gelar Grand Slam pertama di Amerika Serikat Terbuka. (BBC)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending