Kepolisian kota Sao Paulo, Brasil membantah tak memberi perlindungan yang memadai saat pendukung Inggris diserang di kota itu. Lima bekas warga Brasil ditahan menyusul insiden yang diwarnai aksi pelemparan bahan peledak ke arah pendukung Inggris menjelang laga melawan Uruguay.
Konsulat Inggris di Sao Paulo membenarkan insiden itu itu. Konsulat telah bekerja sama dengan keamanan setempat untuk mengumpulkan bukti-bukti. Menurut petugas konsulat, tak ada warga Inggris yang mengalami luka.
Pendukung Inggris mengecam lambatnya petugas keamanan mengatasi kejadian itu. Namun kepala kepolisian Alexandre Martins menegaskan anak buahnya sudah menjalankan tugasnya dengan baik.
“Kami punya lebih dari 600 polisi yang bertugas saat itu. Kami bertindak tak lama setelah terjadinya insiden. Anda harus tahu bahwa polisi tak bisa memprediksi setiap kerusuhan,” klaim Martins.
Pernyataan Martins ini bertentangan dengan keterangan seorang pendukung Inggris yang ada di tempat kejadian.
“Kami sedang minum-minum. Kami melihat banyak orang yang lalu lalang. Semua pendukung mulai bernyanyi, tiba-tiba sekelompok orang melempari kami dengan bom asap dan kaca. Polisi melihat kejadian ini, tapi mereka tak melakukan apa-apa,” kata pendukung itu. (goal)