Brasil terancam sanksi menyusul aksi homofobia yang dilakukan pendukungnya saat berjumpa timnas Meksiko di penyisihan Grup A. LSM jaringan Fare, yang memantau semua aksi diskriminasi di Piala Dunia, melaporkan ulah pendukung Tim Samba itu ke FIFA.
Pendukung Brasil dan Meksiko sama-sama meneriakkan kata ‘Puto’, yang artinya pelacur pria kepada penjaga gawang kedua kesebelasan. Aksi serupa dilakukan penonton Meksiko saat mengalahkan Kamerun.
FIFA memastikan telah membuka penyelidikan disiplin terhadap Meksiko atas ulah pendukungnya.
Sementara itu, Rusia dan Kroasia juga terancam sanksi terkait spanduk ‘neo-Nazi’ yang dibentangkan saat masing-masing tim bertemu Korea Selatan dan Brasil. Suporter kedua negara itu sudah berulang kali melakukan pelecehan terkait rasisme dan anti-Yahudi. Jaringan Fare juga telah melaporkan kedua negara itu ke FIFA.
Brasil dan Meksiko kemungkinan hanya mendapat peringatan keras karena kasus ini baru pertama kalinya terjadi. Sementara Rusia dan Kroasia bisa dikenai pengurangan poin.
Rusia dijatuhi hukuman pengurangan enam poin di kualifikasi Piala Eropa 2016 terkait beberapa pelanggaran, termasuk spanduk tak sopan dan teriakan menirukan suara monyet.
Untuk kasus di Piala Dunia ini, pendukung Rusia membentangkan spanduk bergambar Salib Celtic, simbol yang dipakai kelompok neo-Nazi dan supremasi kulit putih di seluruh dunia.
Sementara pelanggaran yang dilakukan pendukung Kroasia terjadi karena mereka memakai simbol-simbol yang digunakan rezim fasis Nazi di Perang dunia II. Federasi Sepak Bola Kroasia pernah tiga kali dihukum di Piala Eropa 2012 terkait ulah buruk pendukungnya, seperti membentangkan spanduk dan teriakan suara monyet yang diarahkan pada penyerang Italia Mario Balotelli. (telegraph)