KBR68H, Jakarta - Pemindahan venue Islamic Solidarity Games (ISG) dari Pekanbaru ke Jakarta dinilai tepat.
Pasalnya venue tersebut dinilai mengundang korupsi yang cukup besar. Pengamat Hukum Wayan Titip mengatakan, hal ini merupakan antisipasi korupsi seperti kasus Perda PON Riau oleh Gubernur Rusli Zainal tak terulang lagi.
"Akan terulang lagi kasus-kasus seperti itu, biar diselenggarakan di Jakarta saja. Sarana dan prasarananya lebih baik daripada di daerah yang belum siap dan penuh dengan mark up. Nanti kita malu dengan para tamu yang akan datang ke Riau. Itukan membawa nama bangsa bukan hanya provinsi Riau saja, seluruh Indonesia yang akan menerima aibnya nantinya Nanti pasti ada mark up lagi dalam penyelenggaraan seperti menggunakan APBN. Kalau dipindah ke Jakarta wajar saja, biar Pemprov Riau bercermin diri, kenapa ini dipindahkan ke Jakarta," ujar Wayan saat dihubungi KBR68H, Sabtu (15/6).
Pengamat Hukum Wayan Titip. Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo langsung memindahkan venue Islamic Solidarity Games (ISG) secara de facto ke Jakarta. Roy menjelaskan bahwa pemindahan itu dilakukan karena tidak ada lagi pihak yang bertanggung jawab dengan pelaksanaan di Pekanbaru, Riau. Pasalnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menahan Gubernur Rusli Zainal kemarin. Sedangkan Wakil Gubernur tidak mau bertanggung jawab karena tidak dilibatkan dalam pembahasan ISG sejak awal.
Venue ISG Dipindah ke Jakarta Supaya Tak Dikorupsi Lagi
KBR68H, Jakarta - Pemindahan venue Islamic Solidarity Games (ISG) dari Pekanbaru ke Jakarta dinilai tepat.

OLAHRAGA
Sabtu, 15 Jun 2013 14:47 WIB


Islamic Solidarity Games, ISG
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai