Dua legenda Brasil Romario dan Bebeto punya pendapat berbeda soal Piala Dunia yang diselenggarakan di negara mereka. Keduanya sama-sama meraih Piala Dunia 1994. Namun sebagai politikus, mereka berseberangan soal turnamen itu.
Romario de Souza Faria adalah anggota kongres dari Rio de Janeiro. Dia mendukung aksi unjuk rasa yang dilakukan warga Brasil menentang pelaksanaan Piala Dunia. Menurutnya, dana Rp 126 miliar untuk kegiatan itu lebih baik dipakai memperbaiki sektor pendidikan, kesehatan dan transportasi.
FIFA juga tak luput dari kecaman Romario. Dia menyebut sekjen FIFA Jerome Valcke sebagai pemeras. Sementara presiden Sepp Blatter disebut sebagai koruptor dan pencuri.
Tahun lalu, saat unjuk rasa terjadi di penyelenggaran Piala Konfederasi, Romario menyuarakan simpatinya pada aksi itu. Dia juga mengkiritik persiapan Brasil sebagai tuan rumah. Dia tak yakin negaranya siap 100 persen saat Piala Dunia dimulai 12 Juni.
Sementara Bebeto, yang menjadi anggota dewan di negara bagian Rio, punya pendapat berbeda. Duta untuk Piala Dunia Brasil itu mendukung penuh pelaksanaan kejuaraan empat tahunan itu.
Kedua bekas pemain itu mempersembahkan Piala Dunia ke-4 bagi Brasil. Romario mencetak lima gol, termasuk ke gawang Swedia dan membuat Brasil melaju ke final. Romario meraih Sepatu Emas dan terpilih sebagai pemain terbaik FIFA.
Bebeto mencetak tiga gol di Piala Dunia, termasuk saat Brasil menang 1-0 atas Amerika Serikat di babak 16 besar.
Keduanya masuk dalam lima besar pencetak gol terbanyak di timnas Brasil. Romario di urutan tiga dengan 55 gol, sementara Bebeto berada di peringkat lima dengan 39 gol. (Supersport)