Mario Balotelli menjadi korban pelecehan rasial saat mengikuti pemusatan latihan pra Piala Dunia bersama timnas Italia di Florence. Sejumlah pemuda menghina pemain AC Milan itu saat dia berlatih di Coverciano.
Balotelli tak menanggapi insiden itu, namun beberapa rekan setimnya tak bisa menerimanya. Menurut mereka, kejadian seperti ini hanya terjadi di Roma atau Florence.
“Kejadian ini sangat memalukan, Pelakunya membuktikan bahwa mereka tak punya pendidikan. Untungnya hanya melibatkan sedikit orang,” kata Presiden FIGC Giancarlo Abete
Wali Kota Florence, Dario Nardella juga mengaku kecewa dengan peristiwa itu. “Kami tak bisa menerima penghinaan terhadap Balotelli. Lebih parah lagi pelakunya adalah anak-anak muda. Selama ini Florence selalu menentang rasisme dan mempromosikan saling menghormati,” tambahnya.
Teman setim Balotelli, Ciro Immobile mengaku muak dengan kejadian tersebut tapi dia memuji cara bekas pemain Manchester City itu menghadapinya.
“Di 2014, kita belum mampu menangani rasisme. Sebagai bangsa kita harus memperbaiki diri. Untungnya, Mario tetap tenang. Kami akan memperkarakan kasus ini sehingga tak terulang lagi. Saya tak malu menjadi orang Italia, tapi saya kecewa dengan tingkah laku seperti ini,” kata Immobile.
Italia akan menghadapi Republik Irlandia dalam sebuah laga persahabatan di London pada 31 Mei sebelum menuju Brasil. Mereka akan berada di Grup D bersama Inggris, Uruguay dan Kosta Rika. (goal)

