KBR68H, Jakarta - Induk organisasi sepakbola Indonesia PSSI diminta mempertegas aturan larangan menyalakan kembang api dan lemparan botol dalam setiap pertandingan. Ini terkait denda dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) akibat ulah suporter Indonesia di berbagai laga internasional.
Pemerhati suporter Andi Bachtiar Yusuf berharap cara itu dapat mengubah tingkah laku suporter Indonesia, baik di level pertandingan domestik maupun internasional. Jika terulang, Indonesia terancam sanksi lebih berat yaitu pertandingan timnas tidak boleh dihadiri suporter.
"Masalah besar di Indonesia sebenarnya tidak pernah menaati aturan. PT Liga jelas-jelas sudah melarang. Sama banyak suporter masih dikerjakan. Kenapa? Karena penegakan aturannya tidak ada. Hukum itu kan banyak. Tapi kan penegakan dan penerapannya kan tidak ada. Kalau ada, pasti selesai urusannya," ujarnya saat dihubungi KBR68H.
Pemerhati suporter Andi Bachtiar Yusuf menambahkan PSSI harus mempebaiki sistem penjualan tiket pertandingan, yaitu yang bisa merekam data suporter membeli. Cara seperti ini sudah diterapkan di banyak negara termasuk Inggris. Tujuannya agar lebih mudah memantau perilaku suporter.
Sebelumnya AFC mendenda PSSI sekitar Rp 146 juta akibat ulah suporter di sejumlah laga internasional. Misalnya adalah menyalakan kembang api dan lemparan botol saat timnas melawan Arab Saudi Maret lalu.
Editor: Anto Sidharta
Pengamat: PSSI Harus Pertegas Aturan Soal Larangan Kembang Api
Induk organisasi sepakbola Indonesia PSSI diminta mempertegas aturan larangan menyalakan kembang api dan lemparan botol dalam setiap pertandingan. Ini terkait denda dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) akibat ulah suporter Indonesia di berbagai laga inte

OLAHRAGA
Selasa, 21 Mei 2013 15:15 WIB


Pengamat, PSSI, Kembang Api
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai