Bagikan:

PBSI Siapkan Kaderisasi Melalui Olimpiade Bulutangkis

KBR68H, Jakarta

OLAHRAGA

Jumat, 12 Apr 2013 10:49 WIB

Author

Doddy Rosadi

PBSI Siapkan Kaderisasi Melalui Olimpiade Bulutangkis

PBSI, kaderisasi, olimpiade, bulutangkis

KBR68H, Jakarta – Olimpiade Bulutangkis yang akan diikuti pelajar SD hinga semua di seluruh provinsi di Indonesia bulan depan merupakan salah satu cara untuk melakukan kaderisasi atlet pebulutangkis nasional. Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia Gita Wirjawan mengatakan, sebelum tampil di Olimpiade para pelajar SD hingga SMP akan lebih dulu mengikuti turnamen Sidu Cup yang digelar bulan ini. Menurut Gita, kaderisasi pebulutangkis nasional harus dilakukan sejak dini untuk mendapatkan talenta muda yang berbakat.

“Bulan Mei kita akan gulirkan olimpiade badminton SD-SMP di beberapa provinsi, ini juga akan semarak sekali. Saya yakin ini kalau bisa dilakukan secara konsisten pasti kita bisa membuahkan talenta-talenta yang bisa membawa kebanggaan untuk kita semua. Iya. Ini kompetisi-kompetisi di daerah level SD dan SMP secara intensif ini pasti bisa menyaring talenta-talenta, mudah-mudahan nanti mau masuk di pelatnas.”kata Gita Wirjawan dalam wawancara eksklusif dengan KBR68H, Tempo TV dan Portalkbr.com di ruang kerjanya, Rabu lalu.

Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan menambahkan, PBSI juga akan mulai membangun sekolah untuk pebulutangkis muda. Rencananya, pembangunan sekolah itu akan dilakukan tahun ini. Menurut dia, sistem pendidikannya disesuaikan dengan jadwal latihan.  Gita menambahkan, untuk menjadi atlet bulutangkis yang hebat tidak melulu memerlukan fisik yang kuat tetapi juga otak yang cerdas.

Gita yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan itu menargetkan pebulutangkis Indonesia bisa menyamai prestasi Cina dalam waktu dua atau tiga tahun lagi. Kaderisasi merupakan salah satu cara agar pebulutangkis Indonesia bisa meraih prestasi lagi di tingkat internasional.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending