Bagikan:

Ajang Maraton di Boston, Perlombaan Tertua di Dunia

KBR68H

OLAHRAGA

Selasa, 16 Apr 2013 08:16 WIB

Author

Doddy Rosadi

Ajang Maraton di Boston, Perlombaan Tertua di Dunia

maraton, bom, boston

KBR68H – Ledakan bom yang terjadi di perlombaan Maraton di Boston Amerika Serikat mengejutkan dunia. Dua orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Hingga kini, polisi belum mengetahui pelaku yang bertanggungjawab atas ledakan tersebut.

Di ajang atletik, lomba maraton yang digelar di Boston, Amerika Serikat merupakan salah satu ajang yang paling prestisius. Karena, inilah perlombaan maraton yang tertua di dunia. Ajang ini dimulai pada 1897.

Atlet Kenya mendominasi perlombaan ini dalam beberapa tahun terakhir. Sementara atlet Amerika sudah 44 kali menjadi juara, meski gelar juara terakhir diraih pada 1985 melalui Lisa Larsen-Weindbach di nomor putri dan Greg Mayer di nomor putra pada 1983.

Dalam 25 tahun terakhir, atlet Kenya menjadi juara sebanyak 19 kali. Perlombaan tahun ini yang berakhir kemarin menjadi milik atlet Ethiopia yaitu Lelisa Desisa Benti.

Ketika pertama kali digelar, ajang ini hanya diperuntukkan untuk atlet putra. Baru pada 1986, atlet putri bisa mengikuti ajang maraton Boston. Rekor tercepat di lomba maraton Boston dipegang atlet Kenya Geoffrey Mutai pada 2011 dengan catatan waktu 3 jam dan dua detik. Namun, rekor itu tidak diakui sebagai rekor dunia karena kecepatan angin yang di atas rata-rata.

Rekor tercepat di sektor putri dipegang atlet Kenya Margaret Okayo yang dicetak pada 2002 yaitu 2 jam, 20 menit dan 43 detik. Ajang maraton Boston juaga menorehkan kejadian yang unik pada tahun lalu. Ketika itu, Rick Hoyt berhasil memasuki garis finis bersama ayahnya Dick Hoyt yang sudah berusia 72 tahun. Rick sudah 30 kali mengikuti lomba maraton Boston.

Lomba Maraton di Boston ini merupakan satu dari enam lomba maraton dunia. Lima lainnya digelar di Tokyo, London, Berlin, Chicago dan New York. (dailymail)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending