Michael Laudrup mengaku bahwa dia dipecat sebagai manajer Swansea melalui email. Dia juga merasa bingung dengan pemecatan ini.
Berbicara untuk pertama kalinya sejak meninggalkan Libery Stadium pada 4 Febuari lalu, Laudrup mengaku kaget dengan keputusan itu, padahal dia baru saja bertemu dengan pimpinan Swansea Huw Jenkins. Pertemuan itu membahas spekulasi seputar perseteruan Laudrup dengan beberapa pemain dan dewan pengurus klub.
“Di akhir pertemuan kami berjabat tangan dan semua masalah sudah beres. Namun sorenya saya dapat email yang menyebut bahwa saya telah melanggar kontrak. Klub langsung memutus kontrak, hanya beberapa jam setelah kami bersalaman,” kata Laudrup.
“Tentu saja saya bingung. Saya menghubungi Jenkins meminta penjelasan. Tapi dia tak bisa. Saat sedang bicara di telepon istri saya bilang bahwa kabar pemecatan itu sudah beredar di internet,” tambahnya.
Laudrup menambahkan dia harus menunggu hingga sembilan hari untuk menerima surat dari klub yang menjelaskan alasan pemecatannya.
Bekas pemain timnas Denmark itu juga membantah terjadi ketegangan di ruang ganti pemain.
“Hubungan para pemain berjalan dengan baik. Banyak gosip saat tim kalah. Hal itu juga terjadi musim lalu. Bukan hanya di Swansea, tapi juga di klub-klub lain. Hal ini juga terjadi di Man United.”
Meski mendapat perlakuan tak adil, Laudrup masih mencintai Swansea. Dia menyebut kesuksesan meraih Piala Capital One musim lalu menjadi puncak karirnya di klub Wales itu. (espn)