Ketua Tim Penyelidik Kasus Oscar Pistorius Terlibat Kasus Pembunuhan

KBR68H, Washington - Program “Eyewitness News” di Afrika Selatan hari Kamis mengungkapkan bahwa Hilton Botha – ketua tim penyelidik kasus pembunuhan yang melibatkan Oscar Pistorius – sedang menghadapi tujuh tuduhan percobaan pembunuhan.  Ia dijadwalkan hadir di pengadilan bulan Mei mendatang bersama dua petugas polisi lainnya.

Program itu menduga para petugas polisi tersebut sedang mabuk ketika mereka melepaskan tembakan pada sebuah taksi minibus yang sarat penumpang.  Para petugas polisi itu mengendarai sebuah mobil milik pemerintah kala itu.  Mereka ditangkap tahun 2011 tetapi kemudian tuduhan-tuduhan itu untuk sementara dicabut.  Tuduhan itu kini dikenakan kembali.

Penuntut dalam sidang jaminan Pistorius mengatakan kepada sidang bahwa mereka tidak tahu tentang tuduhan-tuduhan tersebut ketika mereka meminta Hilton Botha bersaksi hari Rabu.

Hilton Botha menyimpulkan kesaksiannya hari Rabu dengan mengatakan bukti di tempat kejadian perkara tidak berbeda dengan pernyataan pelari Olimpiade itu soal bagaimana ia membunuh pacarnya – Reeva Steencamp – secara tidak sengaja pekan lalu.

Stephen Tuson – seorang profesor di fakultas hukum Universitas Witswaterand – mengatakan kabar tentang Hilton Botha tampaknya tidak akan memberi dampak besar pada keputusan hakim tentang uang jaminan Pistorius karena ini bukan tahap peradilan.

 “Jadi apa yang kita nilai sekarang ini adalah kredibilitasnya atau kurangnya kredibilitas Botha sebagai dampak tuduhan-tuduhan pribadi yang dihadapinya. Dampak terhadap kualitas kesaksiannya terkait permohonan jaminan… saya kira minimal.  Ia bukannya sudah didakwa dengan perilaku tidak jujur atau pernyataan tidak jujur atau memberi sumpah palsu.  Tuduhan itu menyoal perilaku kekerasan.  Memang hal ini disesalkan dan merefleksikan keprofesionalannya tetapi… yang pengadilan inginkan darinya adalah kesaksian yang menguatkan kasus tersebut”kata Tuson.

Tim penuntut merekomendasi agar permohonan jaminan Pistorius tidak dikabulkan dan ia didakwa dengan pembunuhan terencana yang diancam hukuman seumur hidup. (VOA)