Chelsea mengumumkan kerugian hingga Rp 955 miliar sepanjang tahun fiskal Juni 2012 hingga Juni 2013. Meski rugi cukup besar Chelsea mengatakan bahwa angka tersebut masih dalam batas yang ditetapkan UEFA dalam aturan Financial Fair Play
Sementara perputaran aset klub itu sebesar Rp 3,8 triliun. Jumlah ini menjadi rekor bagi klub, namun terdepaknya Chelsea dari Liga Champions membuat pendapatan mereka menurun.
“Sasaran jangka panjang kami adalah sehatnya keuangan klub, dan menjalani aturan yang ditetapkan oleh UEFA dan Liga Primer. Kami senang karena masih berada di jalur yang ditetapkan UEFA. Kami mencapai banyak kemajuan dari sudut pandang komersial, tapi kami juga berusaha mengumpulkan tropi,” kata pimpinan Chelsea Bruce Buck.
Laba yang diraih Chelsea tahun lalu adalah yang pertama sejak Roman Abramovich mengambil alih klub pada 2003.
Perolehan laba terbantu oleh penjualan pemain, ditambah keputusan stasiun televisi BskyB untuk membatalkan sahamnya dalam usaha patungan media digital dengan klub tersebut. (goal)