Klub Cina Shanghai Shenhua sepertinya tak terima pemain bintangnya Didier Drogba pindah ke Galatasaray. Manajemen klub itu menyatakan Pemain Pantai Gading masih terikat kontrak sehingga tak bisa bergabung di klub lain.
Klub raksasa Istambul itu resmi mengontrak Drogba selama 18 bulan dengan nilai transfer Rp 73 miliar dan uang kontrak sebesar Rp 49 miliar yang langsung masuk ke kantong penyerang veteran itu.
Namun, Shenhua, yang memboyong Drogba dari Chelsea musim panas tahun lalu, mengancam akan melaporkan Galatasaray ke Fifa.
“Klub sangat terkejut dengan kesepakatan itu. Drogba masih bagian dari Shanghai Shenhua karena kontraknya masih berlaku. Pemain itu meneken kontrak selama dua setengah tahun pada Juli lalu.Shanghai Shenhua siap mengumpulkan bukti dan akan membawanya ke Fifa,” kata manajemen Shanghai.
Namun, perwakilan Drogba di Turki Ceylan Caliskan menegaskan, kliennya sudah memutus kontrak dengan Shanghai karena masalah gaji yang belum dilunasi.
”Drogba memutus kontraknya pada 16 Januari. Dia punya hak memutus kontrak jika gajinya belum dibayar selama sebulan. Faktanya, Drogba tak mendapat gaji selama tiga bulan. Shanghai boleh saja melapor ke Fifa, tapi Dorgba masih bisa bermain dengan izin sementara,” kata Caliskan.
Drogba saat ini masih membela negaranya di Piala Afrika. Pantai Gading melaju ke perempat final setelah menang dua kali dari dua laga pertama di penyisihan grup. (goal)
Shanghai Shenhua Ancam Laporkan Galatasaray ke Fifa
Klub Cina Shanghai Shenhua sepertinya tak terima pemain bintangnya Didier Drogba pindah ke Galatasaray. Manajemen klub itu menyatakan Pemain Pantai Gading masih terikat kontrak sehingga tak bisa bergabung di klub lain.

OLAHRAGA
Kamis, 31 Jan 2013 09:20 WIB

galatasaray, didier drogba
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai